Terungkap, Ukraina Gunakan Roket Korut Buat Serang Pasukan Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Pasukan Ukraina dilaporkan menggunakan roket dari Korea Utara (Korut) untuk menyerang posisi pasukan Rusia . Penggunaan senjata asal Korut oleh Ukraina belum pernah dilaporkan sebelumnya.
Financial Times diperlihatkan senjata Korut oleh pasukan Ukraina yang mengoperasikan sistem peluncur roket ganda (MLRS) Grad era Soviet di dekat kota Bakhmut yang hancur.
Kemunculan roket asal Korut ini menyoroti bagaimana konflik terbesar di tanah Eropa sejak Perang Dunia II itu telah menjadi wadah kemunculan beberapa generasi peralatan militer dunia, mulai dari perlatan Soviet yang sudah tua hingga senjata presisi modern.
Seorang komandan artileri Ukraina, Ruslan mengatakan, amunisi Korut tidak disukai oleh pasukannya karena tingkat kerusakannya yang relatif tinggi, dengan banyak yang diketahui salah tembak atau gagal meledak. Menurut penandanya, sebagian besar diproduksi pada 1980-an dan 1990-an.
Terlepas dari masalah keandalan, tentara Ukraina dengan senang hati menggunakannya.
“Kami membutuhkan setiap roket yang bisa kami dapatkan,” kata Ruslan seperti dikutip dari Financial Times, Sabtu (29/7/2023).
Seorang anggota unit Grad Ukraina memperingatkan Financial Times untuk tidak terlalu dekat dengan peluncur roket ketika kru menembakkan amunisi Korut karena mereka sangat tidak dapat diandalkan dan terkadang melakukan hal-hal gila.
Para penembak itu termasuk di antara unit artileri yang mendukung serangan Ukraina terhadap pasukan Rusia di sisi utara dan selatan Bakhmut, yang berada di wilayah timur Donetsk.
Wartawan untuk Getty Images dan Radio Free Europe/Radio Liberty memotret pasukan Ukraina yang memiliki amunisi Korut di wilayah Zaporizhzhia selatan pada akhir Juni dan awal bulan ini, tetapi tidak mengidentifikasi bahwa amunisi itu berasal dari Korut.
Tentara Ukraina mengatakan roket-roket itu telah "disita" dari sebuah kapal oleh negara "sahabat" sebelum dikirim ke Ukraina. Mereka menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.
Financial Times diperlihatkan senjata Korut oleh pasukan Ukraina yang mengoperasikan sistem peluncur roket ganda (MLRS) Grad era Soviet di dekat kota Bakhmut yang hancur.
Kemunculan roket asal Korut ini menyoroti bagaimana konflik terbesar di tanah Eropa sejak Perang Dunia II itu telah menjadi wadah kemunculan beberapa generasi peralatan militer dunia, mulai dari perlatan Soviet yang sudah tua hingga senjata presisi modern.
Seorang komandan artileri Ukraina, Ruslan mengatakan, amunisi Korut tidak disukai oleh pasukannya karena tingkat kerusakannya yang relatif tinggi, dengan banyak yang diketahui salah tembak atau gagal meledak. Menurut penandanya, sebagian besar diproduksi pada 1980-an dan 1990-an.
Terlepas dari masalah keandalan, tentara Ukraina dengan senang hati menggunakannya.
“Kami membutuhkan setiap roket yang bisa kami dapatkan,” kata Ruslan seperti dikutip dari Financial Times, Sabtu (29/7/2023).
Seorang anggota unit Grad Ukraina memperingatkan Financial Times untuk tidak terlalu dekat dengan peluncur roket ketika kru menembakkan amunisi Korut karena mereka sangat tidak dapat diandalkan dan terkadang melakukan hal-hal gila.
Para penembak itu termasuk di antara unit artileri yang mendukung serangan Ukraina terhadap pasukan Rusia di sisi utara dan selatan Bakhmut, yang berada di wilayah timur Donetsk.
Wartawan untuk Getty Images dan Radio Free Europe/Radio Liberty memotret pasukan Ukraina yang memiliki amunisi Korut di wilayah Zaporizhzhia selatan pada akhir Juni dan awal bulan ini, tetapi tidak mengidentifikasi bahwa amunisi itu berasal dari Korut.
Tentara Ukraina mengatakan roket-roket itu telah "disita" dari sebuah kapal oleh negara "sahabat" sebelum dikirim ke Ukraina. Mereka menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.