Terima Pesan Berbahaya, Zelensky Waswas Kehilangan Dukungan AS
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan kekhawatiran akan kehilangan dukungan bipartisan dari Amerika Serikat (AS), menyusul pesan berbahaya yang datang dari beberapa politisi Partai Republik.
Hal itu diungkapkan Zelensky selama konferensi pers dengan media Spanyol bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez ke Kiev.
“Mike Pence telah mengunjungi kami dan dia mendukung Ukraina – pertama-tama, sebagai orang Amerika dan kemudian sebagai seorang Republikan,” kata Zelensky.
“Kami memiliki dukungan bipartisan, namun ada pesan berbeda di lingkaran mereka terkait dukungan untuk Ukraina. Ada pesan yang datang dari beberapa Republikan, terkadang pesan berbahaya, bahwa mungkin ada sedikit dukungan,” imbuhnya.
“Hal terpenting bagi Ukraina adalah tidak kehilangan dukungan bipartisan,” tambahnya seperti dikutip dari CNN, Minggu (2/7/2023).
Sebagaimana diketahui AS selama ini menjadi pendukung utama Ukraina. Hingga saat ini, AS telah memberikan lebih dari USD40,5 miliar bantuan militer langsung ke Ukraina sejak Februari lalu.
Terbaru, AS telah mencairkan paket bantuan militer tahap ke-41. Bernilai hingga USD500 juta, menurut pernyataan dari Pentagon bantuan itu termasuk 30 kendaraan tempur infanteri Bradley, 25 pengangkut personel lapis baja Stryker, amunisi artileri 155 mm, rudal anti serangan udara Patriot, peralatan pembersih ranjau dan penghalang.
Paket senjata terbaru adalah pengiriman kedua yang diumumkan dalam waktu kurang dari dua minggu. Sebuah paket yang diumumkan pada 13 Juni termasuk 15 Bradley, selain pelengkap rudal anti-udara dan peluru artileri biasa.
Pengumuman itu datang kurang dari sebulan setelah serangan balasan Ukraina, yang mendapat perlawanan keras dari pasukan Rusia yang mengakar. Selama serangan berulang melalui ladang ranjau dan tanpa dukungan udara, menurut angka dari Dewan Keamanan Rusia, Kiev kehilangan lebih dari 13.000 tentara, serta 246 tank dan 152 kendaraan tempur infanteri, antara 4 dan 21 Juni.
Presiden Joe Biden telah berjanji untuk mempertahankan "dukungan tak tergoyahkan" ini untuk Kiev, meskipun ada laporan bahwa pejabat Amerika menuntut keberhasilan serangan balasan untuk membenarkan pasokan senjata yang berkelanjutan ke Kiev.
Hal itu diungkapkan Zelensky selama konferensi pers dengan media Spanyol bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez ke Kiev.
“Mike Pence telah mengunjungi kami dan dia mendukung Ukraina – pertama-tama, sebagai orang Amerika dan kemudian sebagai seorang Republikan,” kata Zelensky.
“Kami memiliki dukungan bipartisan, namun ada pesan berbeda di lingkaran mereka terkait dukungan untuk Ukraina. Ada pesan yang datang dari beberapa Republikan, terkadang pesan berbahaya, bahwa mungkin ada sedikit dukungan,” imbuhnya.
“Hal terpenting bagi Ukraina adalah tidak kehilangan dukungan bipartisan,” tambahnya seperti dikutip dari CNN, Minggu (2/7/2023).
Sebagaimana diketahui AS selama ini menjadi pendukung utama Ukraina. Hingga saat ini, AS telah memberikan lebih dari USD40,5 miliar bantuan militer langsung ke Ukraina sejak Februari lalu.
Terbaru, AS telah mencairkan paket bantuan militer tahap ke-41. Bernilai hingga USD500 juta, menurut pernyataan dari Pentagon bantuan itu termasuk 30 kendaraan tempur infanteri Bradley, 25 pengangkut personel lapis baja Stryker, amunisi artileri 155 mm, rudal anti serangan udara Patriot, peralatan pembersih ranjau dan penghalang.
Paket senjata terbaru adalah pengiriman kedua yang diumumkan dalam waktu kurang dari dua minggu. Sebuah paket yang diumumkan pada 13 Juni termasuk 15 Bradley, selain pelengkap rudal anti-udara dan peluru artileri biasa.
Pengumuman itu datang kurang dari sebulan setelah serangan balasan Ukraina, yang mendapat perlawanan keras dari pasukan Rusia yang mengakar. Selama serangan berulang melalui ladang ranjau dan tanpa dukungan udara, menurut angka dari Dewan Keamanan Rusia, Kiev kehilangan lebih dari 13.000 tentara, serta 246 tank dan 152 kendaraan tempur infanteri, antara 4 dan 21 Juni.
Presiden Joe Biden telah berjanji untuk mempertahankan "dukungan tak tergoyahkan" ini untuk Kiev, meskipun ada laporan bahwa pejabat Amerika menuntut keberhasilan serangan balasan untuk membenarkan pasokan senjata yang berkelanjutan ke Kiev.
(ian)