Jenderal Tertinggi AS: Terlalu Dini Simpulkan Putin Melemah usai Kudeta Wagner
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Jenderal tertinggi Amerika Serikat (AS), Mark Milley, menganggap terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang apakah posisi Presiden Rusia Vladimir Putin melemah akibat upaya kudeta oleh tentara bayaran Wagner Group.
Komentar Ketua Kepala Staf Gabungan Militer Amerika itu disampaikan saat diskusi panel di National Press Club pada Jumat, seperti dilansir European Pravda, Sabtu (1/7/2023).
Menurut sang jenderal, mungkin terlalu dini untuk mengatakan jika pemberontakan Wagner Group yang tidak berhasil memengaruhi situasi di Rusia, dan sekarang ada bukti yang mendukung kedua pendapat tersebut—bahwa situasi tersebut menguat atau, sebaliknya, melemahkan presiden Rusia.
"Saya rasa kita tidak memiliki bukti konklusif. Apa pun itu, masih terlalu dini untuk mengatakannya. Putin adalah seorang diktator, dia adalah individu yang kejam, yang telah memerintahkan pembunuhan di luar hukum terhadap banyak orang. Dia pria yang tangguh, keras pria," kata Milley.
Jenderal Milley melanjutkan dengan mengatakan bahwa sejarah mungkin memberikan beberapa indikator tentang apa yang mungkin terjadi.
“Tetapi untuk mengatakan bahwa ini akan terjadi atau itu akan terjadi—saya kira kita belum tahu,” simpul sang jenderal.
Sekadar diketahui, akhir pekan lalu, bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin meluncurkan dan kemudian tiba-tiba membatalkan pemberontakan bersenjata di Rusia. Dia mengeklaim pemberontakannya sebagai protes terhadap kepemimpinan militer Rusia.
Presiden AS Joe Biden percaya bahwa Vladimir Putin benar-benar menjadi lebih lemah setelah percobaan pemberontakan oleh Wagner Group.
Kanselir Jerman Olaf Scholz berpegang pada pendapat yang sama, menambahkan bahwa hasil invasi Rusia ke Ukraina masih belum jelas.
Komentar Ketua Kepala Staf Gabungan Militer Amerika itu disampaikan saat diskusi panel di National Press Club pada Jumat, seperti dilansir European Pravda, Sabtu (1/7/2023).
Menurut sang jenderal, mungkin terlalu dini untuk mengatakan jika pemberontakan Wagner Group yang tidak berhasil memengaruhi situasi di Rusia, dan sekarang ada bukti yang mendukung kedua pendapat tersebut—bahwa situasi tersebut menguat atau, sebaliknya, melemahkan presiden Rusia.
"Saya rasa kita tidak memiliki bukti konklusif. Apa pun itu, masih terlalu dini untuk mengatakannya. Putin adalah seorang diktator, dia adalah individu yang kejam, yang telah memerintahkan pembunuhan di luar hukum terhadap banyak orang. Dia pria yang tangguh, keras pria," kata Milley.
Jenderal Milley melanjutkan dengan mengatakan bahwa sejarah mungkin memberikan beberapa indikator tentang apa yang mungkin terjadi.
“Tetapi untuk mengatakan bahwa ini akan terjadi atau itu akan terjadi—saya kira kita belum tahu,” simpul sang jenderal.
Sekadar diketahui, akhir pekan lalu, bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin meluncurkan dan kemudian tiba-tiba membatalkan pemberontakan bersenjata di Rusia. Dia mengeklaim pemberontakannya sebagai protes terhadap kepemimpinan militer Rusia.
Presiden AS Joe Biden percaya bahwa Vladimir Putin benar-benar menjadi lebih lemah setelah percobaan pemberontakan oleh Wagner Group.
Kanselir Jerman Olaf Scholz berpegang pada pendapat yang sama, menambahkan bahwa hasil invasi Rusia ke Ukraina masih belum jelas.
(mas)