Sebut Posisi Putin Melemah, Trump: Waktunya Bagi AS Damaikan Rusia-Ukraina

Jum'at, 30 Juni 2023 - 08:03 WIB
loading...
Sebut Posisi Putin Melemah, Trump: Waktunya Bagi AS Damaikan Rusia-Ukraina
Mantan Presiden AS, Donald Trump, menyebut posis Presiden Rusia Vladimir Putin melemah akibat pemberontankan Wagner. Foto/The Telegraph
A A A
WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump , pengagum lama Presiden Rusia Vladimir Putin , mengatakan bahwa Putin "agak dilemahkan" oleh pemberontakan yang dibatalkan dan sekarang adalah waktunya bagi Amerika Serikat untuk mencoba menengahi penyelesaian perdamaian yang dirundingkan antara Rusia dan Ukraina.

"Saya ingin orang berhenti sekarat karena perang konyol ini," kata Trump kepada Reuters dalam wawancara telepon yang disitir dari Al Arabiya, Jumat (30/6/2023).

Trump tidak mengesampingkan bahwa pemerintah Kiev mungkin harus menyerahkan beberapa wilayah ke Rusia untuk menghentikan perang, yang dimulai dengan pasukan Rusia menyerang Ukraina 16 bulan lalu.

Dia mengatakan semuanya akan "tunduk pada negosiasi", jika dia adalah presiden, tetapi Ukraina yang telah melakukan perjuangan keras untuk mempertahankan tanah mereka telah "mendapatkan banyak pujian."

“Saya pikir mereka akan berhak untuk menyimpan sebagian besar dari apa yang telah mereka peroleh dan saya pikir Rusia juga akan menyetujuinya. Anda membutuhkan mediator, atau negosiator yang tepat, dan kami tidak memilikinya sekarang,” ujarnya.

Presiden AS Joe Biden dan sekutu NATO ingin Rusia keluar dari wilayah yang telah direbutnya di Ukraina timur. Ukraina telah meluncurkan serangan balasan yang menghasilkan sedikit keuntungan dalam mengusir pasukan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tahun lalu mengusulkan rencana perdamaian 10 poin, yang meminta Rusia untuk menarik semua pasukannya.



“Saya pikir hal terbesar yang harus dilakukan AS saat ini adalah berdamai - menyatukan Rusia dan Ukraina dan berdamai. Anda bisa melakukannya," ujar Trump.

“Ini adalah waktu untuk melakukannya, untuk menyatukan kedua pihak untuk memaksakan perdamaian,” imbuhnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1468 seconds (0.1#10.140)