Rusia Panggil Diplomat Israel terkait Komentar Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia memanggil kuasa usaha Israel Ronen Kraus pada Selasa (27/6/2023) atas komentar yang dibuat Duta Besar (Dubes) Israel untuk Ukraina Michael Brodsky.
Dubes Brodsky menyatakan perayaan Ukraina terhadap kolaborator nazi era Perang Dunia II “tidak dapat dihentikan secara realistis.”
Menurut Kemlu Rusia, Kraus diingatkan tentang bagaimana Rusia dan Israel telah "melakukan banyak hal untuk menolak upaya menulis ulang sejarah dan memuliakan kolaborator Nazi" di masa lalu.
Pihak Rusia menekankan perlunya “evaluasi tegas” terhadap mereka yang mengambil inspirasi dari tokoh nasionalis sejarah Ukraina, seperti Stepan Bandera dan Roman Shekhevich, untuk “mendorong Russophobia.”
Berbagai kelompok nasionalis Ukraina bekerja sama dengan pasukan Adolf Hitler selama tahun-tahun pertama invasi Nazi ke Uni Soviet dan melakukan berbagai kekejaman terhadap Rusia, Yahudi, Polandia, dan Ukraina yang berpihak pada Moskow.
Bandera, salah satu pemimpin Organisasi Nasionalis Ukraina (OUN), dan Shukhevich, yang bertugas di Batalyon Nachtigall yang dikelola Jerman dan kemudian memimpin Tentara Pemberontak Ukraina (UPA), dielu-elukan sebagai pahlawan dan pejuang kemerdekaan oleh pejabat Ukraina saat ini.
Pejabat Israel telah berulang kali memprotes tindakan mengagungkan tokoh Ukraina yang terlibat dalam Holocaust.
Namun, Duta Besar Brodsky mengatakan pekan lalu bahwa, meskipun dia tidak menyetujui posisi Kiev pada kaum nasionalis era Perang Dunia II, “untuk mayoritas orang Ukraina, ini adalah pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan.”
Dia lebih lanjut mengatakan Israel seharusnya tidak memberikan dukungan untuk Ukraina atas perlakuannya terhadap peristiwa bersejarah.
Tidak seperti banyak negara Barat, Israel menolak mengirim senjata ke Ukraina dan hanya memberikan bantuan yang tidak mematikan. Negara itu juga menolak menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.
Dubes Brodsky menyatakan perayaan Ukraina terhadap kolaborator nazi era Perang Dunia II “tidak dapat dihentikan secara realistis.”
Menurut Kemlu Rusia, Kraus diingatkan tentang bagaimana Rusia dan Israel telah "melakukan banyak hal untuk menolak upaya menulis ulang sejarah dan memuliakan kolaborator Nazi" di masa lalu.
Pihak Rusia menekankan perlunya “evaluasi tegas” terhadap mereka yang mengambil inspirasi dari tokoh nasionalis sejarah Ukraina, seperti Stepan Bandera dan Roman Shekhevich, untuk “mendorong Russophobia.”
Berbagai kelompok nasionalis Ukraina bekerja sama dengan pasukan Adolf Hitler selama tahun-tahun pertama invasi Nazi ke Uni Soviet dan melakukan berbagai kekejaman terhadap Rusia, Yahudi, Polandia, dan Ukraina yang berpihak pada Moskow.
Bandera, salah satu pemimpin Organisasi Nasionalis Ukraina (OUN), dan Shukhevich, yang bertugas di Batalyon Nachtigall yang dikelola Jerman dan kemudian memimpin Tentara Pemberontak Ukraina (UPA), dielu-elukan sebagai pahlawan dan pejuang kemerdekaan oleh pejabat Ukraina saat ini.
Pejabat Israel telah berulang kali memprotes tindakan mengagungkan tokoh Ukraina yang terlibat dalam Holocaust.
Baca Juga
Namun, Duta Besar Brodsky mengatakan pekan lalu bahwa, meskipun dia tidak menyetujui posisi Kiev pada kaum nasionalis era Perang Dunia II, “untuk mayoritas orang Ukraina, ini adalah pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan.”
Dia lebih lanjut mengatakan Israel seharusnya tidak memberikan dukungan untuk Ukraina atas perlakuannya terhadap peristiwa bersejarah.
Tidak seperti banyak negara Barat, Israel menolak mengirim senjata ke Ukraina dan hanya memberikan bantuan yang tidak mematikan. Negara itu juga menolak menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.
(sya)