Rusia Sebut Liputan Media Barat tentang Kudeta Gagal Prigozhin Pikiran Melantur

Senin, 26 Juni 2023 - 22:01 WIB
loading...
Rusia Sebut Liputan Media Barat tentang Kudeta Gagal Prigozhin Pikiran Melantur
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Media Barat tampaknya terlibat dalam "angan-angan" saat meliput peristiwa seputar situasi dengan upaya kudeta yang gagal oleh Yevgeny Prigozhin, kepala perusahaan militer swasta (PMC) Wagner Group.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov mengatakan hal itu pada Senin (26/6/2023).

Lavrov merujuk pada laporan media Amerika Serikat (AS) yang mengklaim AS diduga telah diberitahu sebelumnya tentang pemberontakan Prigozhin yang akan datang, tetapi memutuskan tidak memberi tahu siapa pun tentang hal itu.

"Ini mungkin angan-angan, ada cara untuk menyampaikan apa yang dialami rekan-rekan Barat kita kemarin dan Sabtu malam. Saya mengetahui bagaimana peristiwa di Rusia diliput," ujar Lavrov dalam wawancara dengan media Rusia.

Soal Sikap Kebijakan Prancis


“Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini tentang peristiwa di sekitar kelompok Wagner, menunjukkan dia dengan jelas melihat peluang untuk menyadari ancaman Barat yang menimbulkan kekalahan strategis di Rusia,” ungkap Lavrov.

Pada Sabtu, Macron mengatakan Paris mengamati dengan cermat situasi di Rusia, tetapi tetap fokus untuk mendukung Ukraina.

"Saya pikir ... (semua orang_) akan memahami posisi yang dianjurkan oleh Macron, yang dengan jelas melihat perkembangan peristiwa saat ini sebagai peluang untuk melakukan ancaman, seperti mantra yang diulangi para pemimpin NATO, bahwa Ukraina harus memberikan kekalahan strategis pada Rusia. Artinya, tentu saja, bukan Ukraina, tetapi seluruh kubu Barat," ujar Lavrov.

Tentang Sikap Kebijakan AS


Sergey Lavrov menekankan Duta Besar AS Lynne Tracy mengklaim situasi di sekitar kelompok Wagner adalah urusan dalam negeri Rusia.

"Ketika duta besar AS Tracy berbicara dengan perwakilan Rusia (mengenai situasi dengan Prigozhin) kemarin, dia menyampaikan sinyal. Sinyal ini, pertama-tama, bahwa Amerika Serikat tidak ada hubungannya dengan itu, bahwa Amerika Serikat sangat berharap senjata nuklir akan baik-baik saja, bahwa diplomat Amerika tidak akan menderita, dan secara khusus ditekankan: Amerika Serikat berasal dari fakta bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah urusan dalam negeri Rusia," papar Lavrov.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1242 seconds (0.1#10.140)