Rusia Lancarkan Serangan Udara ke Kiev, 3 Orang Tewas

KIEV - Sedikitnya tiga orang tewas di Kiev pada Sabtu pagi (24/6/2023), setelah Rusia melancarkan serangan udara terbarunya, semalam di Ukraina . Serangan dilancarkan ketika Rusia dilanda pemberontakan kelompok tentara bayaran Wagner.

Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko mengatakan, rudal telah menargetkan setidaknya lima wilayah di seluruh negeri. “Tiga orang tewas dan delapan lainnya luka-luka setelah bangunan tinggi di ibu kota diserang, katanya. Ini gaya teroris. Gaya Rusia," tulisnya di aplikasi perpesanan Telegram, seperti dikutip dari Reuters.



Militer Ukraina mengatakan, pertahanan udara telah menghancurkan 41 dari 51 rudal jelajah, serta dua drone, yang diluncurkan oleh Rusia dalam serangan itu.

Di pos terpisah, Serhiy Popko, kepala administrasi militer Kyiv, mengatakan, kerusakan bangunan tinggi itu disebabkan oleh pecahan peluru kendali yang jatuh. Dia menambahkan bahwa lebih dari 20 rudal telah ditembak jatuh di sekitar kota.

Petugas darurat pada Sabtu pagi memilah-milah puing-puing di tempat kejadian, di mana lubang menganga terlihat di satu sisi bangunan. Walikota Vitalii Klitschko mengatakan di Telegram bahwa lebih banyak orang mungkin terjebak di bawah reruntuhan.

Pejabat di wilayah tenggara Dnipropetrovsk mengatakan, delapan orang terluka - dua di antaranya anak-anak - dan beberapa bangunan hancur dalam serangan di sana.



Gubernur Serhiy Lysak mengatakan pertahanan udara telah menghancurkan sembilan rudal dan tiga pesawat tak berawak tetapi bangunan tempat tinggal di ibu kota daerah Dnipro dan objek infrastruktur yang tidak ditentukan terkena serangan.

Setidaknya dua rudal Rusia juga menargetkan Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, dengan satu menghantam zona industri dan satu lagi merusak saluran gas, kata Gubernur Oleh Synehubov. Dia mengatakan tidak ada korban jiwa.

Ada laporan tentang ledakan di kota-kota lain tetapi tidak ada kabar tentang korban atau kerusakan. Moskow mulai meningkatkan serangan udara reguler di Ukraina pada Mei ketika militer Kyiv merencanakan serangan balasan, yang sekarang sedang berlangsung, untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia di timur dan selatan.