Gedung Putih Ungkap Syarat Awal untuk Perundingan Damai Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) hanya akan menyambut pembicaraan tentang penyelesaian konflik antara Rusia dan Ukraina jika dimulai dengan pemahaman bahwa integritas teritorial Ukraina harus dipertahankan.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby menegaskan hal itu dalam pengarahan pada Selasa (20/6/2023).
“Pihak berwenang AS mendukung visi Presiden (Ukraina Volodymyr) Zelensky tentang perdamaian yang adil dalam konflik dengan Rusia,” ujar Kirby.
Dia menegaskan, “Negosiasi apa pun akan diterima hanya jika itu akan kredibel dan berkelanjutan, yang berarti itu harus dimulai dengan dasar kepercayaan pada kedaulatan Ukraina dan integritas teritorial dan mulai, setidaknya mulai, dengan diskusi tentang sepuluh poin proposal yang diajukan Presiden Zelensky.”
Pemimpin Ukraina selama berbulan-bulan telah mempromosikan apa yang disebutnya sebagai "rencana perdamaian" sepuluh poin, yang antara lain menyerukan Rusia menarik pasukannya ke perbatasan yang diklaim Ukraina, untuk membayar ganti rugi dan tunduk pada pengadilan kejahatan perang.
Zelensky mengatakan dia ingin mengadakan KTT Perdamaian Global tanpa partisipasi Rusia untuk membahas inisiatifnya. Namun, tanggal untuk acara semacam itu belum ditetapkan.
Rusia telah menolak rencana Zelensky sebagai "tidak dapat diterima", mengatakan itu mengabaikan kenyataan di lapangan dan sebenarnya merupakan tanda keengganan Kiev menyelesaikan krisis melalui cara diplomatik.
Menurut Moskow, ini tidak menyisakan pilihan lain selain bekerja untuk mencapai tujuannya di Ukraina melalui sarana militer.
Kirby mengklaim AS, yang telah menjadi pendukung utama Ukraina sepanjang konflik, yang memasok dana, senjata, dan intelijen, “ingin melihat perang ini berakhir. Kami ingin melihatnya berakhir hari ini.”
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby menegaskan hal itu dalam pengarahan pada Selasa (20/6/2023).
“Pihak berwenang AS mendukung visi Presiden (Ukraina Volodymyr) Zelensky tentang perdamaian yang adil dalam konflik dengan Rusia,” ujar Kirby.
Dia menegaskan, “Negosiasi apa pun akan diterima hanya jika itu akan kredibel dan berkelanjutan, yang berarti itu harus dimulai dengan dasar kepercayaan pada kedaulatan Ukraina dan integritas teritorial dan mulai, setidaknya mulai, dengan diskusi tentang sepuluh poin proposal yang diajukan Presiden Zelensky.”
Pemimpin Ukraina selama berbulan-bulan telah mempromosikan apa yang disebutnya sebagai "rencana perdamaian" sepuluh poin, yang antara lain menyerukan Rusia menarik pasukannya ke perbatasan yang diklaim Ukraina, untuk membayar ganti rugi dan tunduk pada pengadilan kejahatan perang.
Zelensky mengatakan dia ingin mengadakan KTT Perdamaian Global tanpa partisipasi Rusia untuk membahas inisiatifnya. Namun, tanggal untuk acara semacam itu belum ditetapkan.
Rusia telah menolak rencana Zelensky sebagai "tidak dapat diterima", mengatakan itu mengabaikan kenyataan di lapangan dan sebenarnya merupakan tanda keengganan Kiev menyelesaikan krisis melalui cara diplomatik.
Menurut Moskow, ini tidak menyisakan pilihan lain selain bekerja untuk mencapai tujuannya di Ukraina melalui sarana militer.
Kirby mengklaim AS, yang telah menjadi pendukung utama Ukraina sepanjang konflik, yang memasok dana, senjata, dan intelijen, “ingin melihat perang ini berakhir. Kami ingin melihatnya berakhir hari ini.”