Ahli: Besar Kemungkinan Rusia Dalang Penghancuran Bendungan Kakhovka

Jum'at, 16 Juni 2023 - 23:41 WIB
loading...
Ahli: Besar Kemungkinan...
Ahli menyebut besar kemungkinan Rusia dalang penghancuran bendungan Kakhovka. Foto/CNN
A A A
AMSTERDAM - Tim ahli yang membantu jaksa Ukraina dalam menyelidiki runtuhnya bendungan Kakhovka mengatakan besar kemungkinan hancurnya bendungan itu akibat bahan peledak yang ditanam oleh Rusia . Hal itu diungkapkan dalam temuan awal yang dirilis pada Jumat (16/6/2023).

Ukraina menyelidiki hancurnya bendungan Kakhovka sebagai kejahatan perang dan kemungkinan tindakan kriminal perusakan lingkungan, atau "ecosida".

Bendungan pembangkit listrik tenaga air era Soviet Kakhovka yang luas, di bawah kendali Rusia sejak invasi 24 Februari, dibobol pada dini hari tanggal 6 Juni, melepaskan air banjir melintasi medan pertempuran di Ukraina selatan, menghancurkan lahan pertanian dan memutus pasokan air ke sebuah sebagian besar penduduk.

Para ahli dari firma hukum hak asasi manusia internasional Global Rights Compliance, yang menerapkan upaya dukungan Barat untuk mendukung pertanggungjawaban atas kekejaman di Ukraina, mengunjungi wilayah Kherson dari 10-11 Juni bersama jaksa agung Ukraina dan tim dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).



“Bukti dan analisis informasi yang tersedia – yang meliputi sensor seismik dan diskusi dengan para ahli penghancuran teratas – menunjukkan bahwa ada kemungkinan besar kehancuran disebabkan oleh bahan peledak yang diletakkan di titik-titik kritis dalam struktur bendungan,” bunyi rangkuman dari temuan awal dari tim firma hukum yang dilihat oleh Reuters.

Pengacara senior Yousuf Syed Khan di Global Rights Compliance, yang berpartisipasi dalam misi lapangan ke Kherson, mengatakan temuan bahwa bendungan itu diledakkan dengan bahan peledak yang ditempatkan sebelumnya oleh pihak Rusia "80% ke atas".

"Temuan ini didasarkan tidak hanya pada sensor seismik, dan salah satu penyedia intelijen sumber terbuka terkemuka, tetapi juga berdasarkan pola serangan dan serangan lain yang telah kami dokumentasikan," katanya dalam sebuah wawancara.

"Itu termasuk serangan sebelumnya terhadap infrastruktur air kritis, termasuk instalasi dan jaringan pipa," imbuhnya.

Mereka menepis teori bahwa bencana jebolnya bendungan bisa disebabkan oleh salah urus saja.



Dikatakan oleh Khan bahwa penghancuran bendungan dan dampaknya pada reservoir Kakhovka dan daerah sekitarnya telah menciptakan kondisi yang menurut para penyelidik bisa menjadi kejahatan kelaparan dengan menargetkan objek yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup penduduk sipil.

Serangan itu mungkin merupakan bagian dari kejahatan yang lebih luas terhadap kemanusiaan, namun kelompok tersebut belum membuat keputusan tersebut.

Menyerang bendungan dengan sengaja dapat merupakan kejahatan perang menurut hukum humaniter internasional karena dianggap bersifat sipil, kecuali ada tujuan militer yang sah, kata Pengacara Inggris Catriona Murdoch, yang memimpin penyelidikan tim keadilan keliling, dalam sebuah pernyataan.

"Bahkan dalam skenario yang sangat tidak mungkin bendungan, atau memang daerah di dekatnya, menimbulkan tujuan militer yang sah sepadan dengan pengeluaran isi bendungan, itu masih diberikan perlindungan yang lebih tinggi di bawah hukum kemanusiaan internasional," katanya.

ICC, pengadilan kejahatan perang permanen dunia, juga menyelidiki serangan terhadap infrastruktur Ukraina, yang mungkin melanggar hukum internasional.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2004 seconds (0.1#10.140)