PM Hungaria Menyebut Pengungsi sebagai Racun

Kamis, 28 Juli 2016 - 00:20 WIB
PM Hungaria Menyebut Pengungsi sebagai Racun
PM Hungaria Menyebut Pengungsi sebagai Racun
A A A
BUDAPEST - Perdana Menteri (PM) Hungaria, Victor Orban menyebut pengungsi sebagai racun dan berisiko terhadap serangan teror. Pemimpin sayap kanan Hungaria ini juga menolak kebijakan migrasi yang dicoba dipaksakan oleh Uni Eropa.

Orban selama ini dikenal sebagai kritikus yang keras terhadap kuota penerimaan imigran atau pengungsi yang diwajibkan di negara-negara Eropa. Menurutnya, tidak ada alasan bagi Hungaria untuk menerima setiap imigran karena kondisi ekonomi dan demografi akan lebih baik tanpa imigran atau pengungsi.

”Hungaria tidak membutuhkan imigran tunggal untuk ekonomi, untuk bekerja, atau untuk penduduk dalam mempertahankan dirinya sendiri, atau bagi negara untuk memiliki masa depan,” katanya.

“Setiap imigran tunggal menimbulkan keamanan publik dan berisiko teror,” lanjut dia.

”Inilah sebabnya mengapa tidak ada kebutuhan atas kebijakan migrasi secara umum di Eropa,” lanjut dia. ”Siapa pun yang membutuhkan imigran dapat membawa mereka, tapi jangan memaksakan mereka pada kami, kami tidak membutuhkannya,” imbuh dia, seperti dikutip Russia Today, semalam.

“Migrasi bukan solusi tapi masalah, bukan obat tapi racun, kita tidak perlu dan tidak akan menelannya,” kata Orban.

Awal bulan ini, PM Hungaria engatakan bahwa referendum terhadap sistem kuota wajib bagi negara-negara Eropa dalam menerima pengungsi yang akan digelar pada 2 Oktober perlu didebat. Dia telah menolak usulan Uni Eropa.

”Kami percaya bahwa hanya Hungaria, bukan Brussels, bisa memutuskan siapa yang ingin hidup di Hungaria," katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5326 seconds (0.1#10.140)