Arab Saudi: Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Solusi untuk Palestina

Rabu, 14 Juni 2023 - 06:31 WIB
loading...
Arab Saudi: Tidak Ada...
Kedutaan Saudi mengatakan bahwa kesepakatan apa pun hanya akan mungkin terjadi setelah solusi pendudukan Israel atas wilayah Palestina tercapai. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Kedutaan Arab Saudi di Washington angkat bicara tentang upaya Amerika Serikat (AS) untuk menormalkan hubungan antara kerajaan Teluk Arab itu dengan Israel . Kedutaan Saudi mengatakan bahwa kesepakatan apa pun hanya akan mungkin terjadi setelah solusi pendudukan Israel atas wilayah Palestina tercapai.

“Israel memiliki banyak potensi dan normalisasi dapat menghasilkan keajaiban, tidak hanya untuk Israel dan Palestina, tetapi ada potensi perdagangan dan pertukaran budaya serta pertukaran dengan Israel di berbagai bidang,” kata juru bicara kedutaan, Fahad Nazer, dalam sebuah wawancara dengan Arab News yang dinukil Middle East Eye, Rabu (14/6/2023).

“Tetapi agar hal itu terjadi, agar kerajaan mengambil langkah itu, kami membutuhkan perselisihan inti (dengan Palestina) untuk diselesaikan," ia menambahkan.

Pernyataan tersebut adalah contoh langka sikap dari kedutaan Saudi yang muncul di media, dengan kedutaan menjadi salah satu yang paling tertutup bagi media.

Selama beberapa bulan terakhir, outlet berita Israel telah melaporkan pembaruan hampir setiap hari bolak-balik tentang pemerintahan Biden dengan Israel dan Arab Saudi. Sebuah laporan oleh Axios bahwa Gedung Putih bertujuan untuk mencapai kesepakatan dalam waktu 6-7 bulan, sebelum pemilu AS berikutnya, menambah hiruk-pikuk.



Dan sebelum melakukan perjalanan ke Arab Saudi minggu lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberikan pidato kepada kelompok lobi pro-Israel, Aipac, di mana dia mengatakan bahwa Washington berkomitmen pada kesepakatan Saudi-Israel.

Salah satu tuntutan Arab Saudi untuk normalisasi dengan Israel adalah jaminan keamanan dari AS dan bantuan dalam mengembangkan program nuklir sipil.

Meskipun Arab Saudi tidak bergabung dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan dalam perjanjian normalisasi yang ditengahi AS dengan Israel, kerajaan tersebut telah terpengaruh akibat kesepakatan tersebut.

Langkah AS menempatkan Israel di Centcom, komando militer AS untuk Timur Tengah, misalnya, memperluas hubungan pertahanan kedua negara. Tahun lalu, Arab Saudi dan Oman secara terbuka bergabung dengan Israel dalam latihan angkatan laut yang dipimpin AS untuk pertama kalinya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3445 seconds (0.1#10.140)