Gedung Putih Disebut akan Beri Ukraina Amunisi Depleted Uranium
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menyetujui penyediaan amunisi depleted uranium ke Ukraina.
Media AS melaporkan rencana itu pada Selasa (13/6/2023), mengutip sumber pejabat AS.
“Setelah berpekan-pekan perdebatan internal tentang bagaimana melengkapi tank-tank Abrams yang telah disediakan Amerika Serikat ke Kiev, Gedung Putih diperkirakan akan menyepakati transfer amunisi tank depleted uranium ke Ukraina,” ungkap laporan surat kabar AS, mengutip sumber-sumber administrasi.
Beberapa pejabat mengatakan tidak ada hambatan serius untuk menyetujui pengiriman amunisi depleted uranium.
Meski demikian, sumber yang lain menyatakan keprihatinan terkait transfer peluru tersebut. Washington dapat dikritik karena menyediakan senjata yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, menurut ke surat kabar itu.
“Selain itu, Gedung Putih masih membahas kemungkinan menyediakan amunisi tandan ke Ukraina, di antara senjata lainnya,” ungkap outlet berita AS.
Pada akhir April, Wakil Menteri Pertahanan Inggris James Heappey mengatakan London telah mengirimkan ribuan peluru ke Kiev untuk tank tempur utama Challenger 2 yang disumbangkannya, termasuk beberapa dengan depleted uranium.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, mengomentari transfer amunisi depleted uranium ke Ukraina. Dia mengatakan London harus memikul tanggung jawab atas konsekuensinya.
Media AS melaporkan rencana itu pada Selasa (13/6/2023), mengutip sumber pejabat AS.
“Setelah berpekan-pekan perdebatan internal tentang bagaimana melengkapi tank-tank Abrams yang telah disediakan Amerika Serikat ke Kiev, Gedung Putih diperkirakan akan menyepakati transfer amunisi tank depleted uranium ke Ukraina,” ungkap laporan surat kabar AS, mengutip sumber-sumber administrasi.
Beberapa pejabat mengatakan tidak ada hambatan serius untuk menyetujui pengiriman amunisi depleted uranium.
Meski demikian, sumber yang lain menyatakan keprihatinan terkait transfer peluru tersebut. Washington dapat dikritik karena menyediakan senjata yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, menurut ke surat kabar itu.
“Selain itu, Gedung Putih masih membahas kemungkinan menyediakan amunisi tandan ke Ukraina, di antara senjata lainnya,” ungkap outlet berita AS.
Pada akhir April, Wakil Menteri Pertahanan Inggris James Heappey mengatakan London telah mengirimkan ribuan peluru ke Kiev untuk tank tempur utama Challenger 2 yang disumbangkannya, termasuk beberapa dengan depleted uranium.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, mengomentari transfer amunisi depleted uranium ke Ukraina. Dia mengatakan London harus memikul tanggung jawab atas konsekuensinya.
(sya)