Ini Usulan Jitu Indonesia untuk Akhiri Perang Rusia dan Ukraina

Minggu, 04 Juni 2023 - 00:28 WIB
loading...
Ini Usulan Jitu Indonesia...
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto usul rencana perdamaian untuk akhiri perang Rusia dan Ukraina dalam forum pertahanan Dialog Shangri-La di Singapura, Sabtu (3/6/2023). Foto/REUTERS/Caroline Chia
A A A
SINGAPURA - Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Prabowo Subianto pada hari Sabtu (3/6/2023) mengusulkan rencana perdamaian untuk menghentikan perang Rusia dan Ukraina.

Prabowo mengusulkan pembentukan zona demiliterisasi dan referendum PBB untuk wilayah yang disengketakan kedua pihak.

Pensiunan jenderal Indonesia ini meminta para pejabat pertahanan dan militer dari seluruh dunia yang berkumpul pada pertemuan puncak pertahanan Dialog Shangri-La di Singapura untuk mengeluarkan deklarasi yang menyerukan penghentian permusuhan.

Dia mengusulkan rencana multi-poin termasuk gencatan senjata pada posisi saat ini dari kedua pihak yang bertikai dan membangun zona demiliterisasi dengan mundur 15 kilometer dari posisi garis depan masing-masing pihak.



Menurutnya, zona demiliterisasi harus diawasi dan dipantau oleh pasukan penjaga perdamaian yang dikerahkan oleh PBB. Dia menambahkan bahwa referendum PBB harus diadakan untuk memastikan secara objektif keinginan mayoritas penduduk di berbagai wilayah yang disengketakan.

"Saya mengusulkan agar Dialog Shangri-La menemukan modus...deklarasi sukarela yang mendesak Ukraina dan Rusia untuk segera memulai negosiasi perdamaian," kata Prabowo, seperti dikutip Reuters.

Proposal Indonesia mengikuti tahun kunjungan Presiden Joko Widodo ke Moskow dan Kyiv, di mana dia menawarkan untuk berperan sebagai perantara perdamaian antara para pemimpin mereka dan menghidupkan kembali pembicaraan damai. Dia juga ketua kelompok ekonomi besar G20 pada saat itu.

Berbicara di panel yang sama, Josep Borrell Fontelles, perwakilan tinggi dan wakil presiden Komisi Eropa Uni Eropa, mencatat bahwa jika dukungan militer untuk Ukraina dihentikan, perang akan segera berakhir—tetapi kedaulatan negara itu jatuh ke tangan agresi luar.

"Kami tidak dapat berhenti mendukung Ukraina secara militer karena kami tidak menginginkan perdamaian yang merupakan...perdamaian penyerahan diri. Kedamaian bagi yang lebih kuat," kata Borrell.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengusulkan rencana perdamaian 10 poin, yang meminta Rusia untuk menarik semua pasukannya dari Ukraina. Kepala penasihat diplomatik Ihor Zhovkva mengatakan Ukraina tidak tertarik pada gencatan senjata yang mengunci keuntungan teritorial Rusia.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1816 seconds (0.1#10.140)