Mantan Perdana Menteri: Zelensky Ubah Ukraina Jadi Afghanistan Baru

Selasa, 30 Mei 2023 - 19:30 WIB
loading...
Mantan Perdana Menteri:...
Presiden AS Joe Biden bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, AS, 21 Desember 2022. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Semakin banyak pengamat yang menarik kesamaan antara kekacauan dan kehancuran yang melanda Afghanistan selama 20 tahun perang dan pendudukan yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dan NATO, dengan krisis di Ukraina.

Kudeta yang didukung Barat di Ukraina pada tahun 2014 menyebabkan perang saudara di Donbass, dan akhirnya memuncak dalam perang proksi skala penuh NATO-Rusia.

Mantan Perdana Menteri (PM) Ukraina Nikolai Azarov menegaskan warisan Presiden Volodymyr Zelensky adalah mengubah negaranya menjadi "Afghanistan baru".

"Selama bertahun-tahun, presiden Ukraina berjanji mengubah negara itu menjadi Prancis baru atau Swiss baru. Namun, Zelensky melangkah lebih jauh dari siapa pun dan mengubah negara itu menjadi Afghanistan baru, untuk menyenangkan Anglo-Saxon dan perusahaan pertahanan," tulis Azarov dalam postingan media sosial.

"Bagaimana menurutmu? Apakah ada kemungkinan bahwa Washington akan bosan dengan 'mainannya' di masa mendatang? Atau apakah kesenangan mempermainkan Rusia lebih penting daripada nyawa para sandera rezim Kiev?" tanya politisi itu.

Dalam wawancara dengan Sputnik awal bulan ini, Azarov merinci peran yang dimainkan Amerika Serikat dan Inggris dalam mengubah Ukraina menjadi negara gagal, mengingat bagaimana, dalam sembilan tahun sejak kudeta Euromaidan 2014, populasi negara itu berkurang menjadi setengah, bencana yang tidak disaksikan bahkan selama Perang Dunia Kedua.



Mencirikan Zelensky sebagai kapal kosong dan alat kekuatan Barat dan kepentingan oligarki yang lebih peduli pada keuntungan dan popularitas di luar negeri daripada rakyat Ukraina, Azarov mengharapkan dia mengalami nasib yang sama seperti pendahulunya yang pro-Barat Viktor Yushchenko.

Azarov menjabat sebagai perdana menteri Ukraina dari 2002-2005, 2006-2007 dan 2010-Januari 2014, memimpin pertumbuhan ekonomi terkuat Ukraina dalam sejarah pasca-Soviet.

Dia dipaksa mengundurkan diri pada awal 2014 di tengah protes jalanan di Kiev, beberapa pekan sebelum kudeta Euromaidan menggulingkan Presiden Viktor Yanukovych.

Azarov bukanlah orang pertama yang membuat perbandingan antara krisis di negaranya dan perang 20 tahun di Afghanistan, dengan pengamat independen mencirikan kedua konflik tersebut sebagai peluang bagi kompleks industri militer AS untuk mendapatkan kontrak pertahanan baru yang massif.

Namun dia memperingatkan Ukraina bisa menjadi "perang selamanya" gaya Washington berikutnya.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
33 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Rezim Zelensky Panik,...
Rezim Zelensky Panik, Rusia dan AS Kompak Tekan Ukraina Gelar Pemilu
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved