8 Pemimpin Dunia Paling Kejam, Nomor 5 Habisi Nyawa 6 Juta Orang

Selasa, 30 Mei 2023 - 11:24 WIB
loading...
8 Pemimpin Dunia Paling Kejam, Nomor 5 Habisi Nyawa 6 Juta Orang
Pol Pot adalah mantan pemimpin Kamboja yang dalam kepemimpinannya, jutaan rakyat Kamboja meregang nyawa. Foto/AFP
A A A
JAKARTA - Di tangan pemimpin yang lalim, kekuasaan bisa menjadi sewenang-wenang. Siapapun yang dianggap tidak sepemikiran atau tidak menyetujui ide maupun gagasan seorang pemimpin lalim akan mudah dinegasikan keberadaannya.

Sejumlah tokoh ini sepertinya sangat mabuk dengan kekuasaan yang ada di tangannya. Sehingga siapapun yang tidak berada di belakangnya akan mudah untuk dilenyapkan. Berikut 7 tokoh dunia paling kejam sepanjang sejarah.

1.Genghis Kahn
8 Pemimpin Dunia Paling Kejam, Nomor 5 Habisi Nyawa 6 Juta Orang

Foto/acient-origin-net

Nama aslinya adalah Temujin dan ia lahir di tahun 1162. Pada tahun 1206, ia mendapatkan nama kehormatan "Genghis Kahn" ketika dirinya dinyatakan sebagai pemimpin bangsa Mongol, dilansirHistory.

Diperkirakan, sekitar 20-40 juta orang atau 5-10 persen populasi dunia pada saat itu terbunuh karena serangan Genghis Kahn. Ia dan pasukannya membasmi penduduk kota atau negara yang menentangnya.

2.Leopold II
8 Pemimpin Dunia Paling Kejam, Nomor 5 Habisi Nyawa 6 Juta Orang

Foto/ist

Leopold II adalah Raja Belgia kedua yang memimpin pada tahun 1865 hingga 1909. Ia "mendirikan" Negara Bebas Kongo lalu menjadikan penduduk negara tersebut sebagai budak untuk mendapatkan gading dan karet.

Imbasnya, jutaan orang mengalami kelaparan dan angka kelahiran anjlok karena laki-laki dan perempuan dipisah. Bahkan, jika pekerja (yang merupakan orang tua) tidak mendapatkan cukup karet, tangan anaknya akan dimutilasi

3.Mehmet Talat Pasha
8 Pemimpin Dunia Paling Kejam, Nomor 5 Habisi Nyawa 6 Juta Orang

Foto/wikipedia

Laki-laki kelahiran tahun 1874 ini merupakan tokoh utama dalam genosida Armenia. DilansirHolocaust Encyclopedia, peristiwa berdarah ini setidaknya merenggut 664.000 hingga 1,2 juta nyawa manusia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1353 seconds (0.1#10.140)