Balas AS, Rusia Larang Masuk 500 Orang Amerika Termasuk Barack Obama

Sabtu, 20 Mei 2023 - 09:48 WIB
loading...
Balas AS, Rusia Larang...
Rusia melarang masuk 500 orang Amerika Serikat termasuk mantan presiden Barack Obama. Itu sebagai balasan atas sanksi Amerika terhadap Rusia. Foto/REUTERS/Carlos Barria
A A A
MOSKOW - Sebanyak 500 warga Amerika Serikat (AS), termasuk mantan presiden Barack Obama, masuk dalam daftar orang yang dilarang masuk ke Rusia . Itu sebagai pembalasan atas sanksi Washington yang sedang berlangsung terhadap Moskow.

Daftar 500 orang Amerika yang dilarang menginjakkan kakinya di Rusia itu diterbitkan Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Jumat.

“Sudah saatnya bagi Washington untuk mengetahui bahwa tidak ada satu pun serangan terhadap Rusia yang akan berjalan tanpa reaksi keras,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

“Prinsip hukuman yang tak terhindarkan akan diterapkan secara konsisten, apakah kita berbicara tentang sanksi yang lebih keras atau langkah-langkah diskriminatif untuk menghambat aktivitas profesional warga negara kita," lanjut pernyataan tersebut, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (20/5/2023).



Sebagai balasan atas pemotongan visa Kedutaan AS di Moskow untuk jurnalis Rusia—yang mencegah mereka menemani Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov ke Dewan Keamanan PBB bulan lalu—pemerintah Rusia telah menolak untuk mengabulkan permintaan kedutaan untuk kunjungan konsuler ke Evan Gershkovich, koresponden Wall Street Journal yang dipenjara atas tuduhan melakukan spionase.

Selain Obama, daftar hitam Rusia mencakup banyak anggota Kongres, gubernur dan jaksa agung dari beberapa negara bagian AS, mantan pejabat yang saat ini berada di lembaga think tank terkemuka, kontraktor militer yang memasok senjata ke Ukraina, dan bahkan "tsar disinformasi" yang berumur pendek; Nina Jankowicz.

"[Juga] orang-orang di lembaga pemerintah dan penegak hukum yang terlibat langsung dalam penganiayaan terhadap para pembangkang setelah apa yang disebut pemberontakan Capitol,” imbuh catatan Kementerian Luar Negeri Rusia.

Nama-nama terkenal dalam kategori itu termasuk Kuasa Hukum AS untuk Distrik Columbia Matthew Graves, pendahulunya Michael Sherwin, Jaksa Agung DC Karl Racine, dan Michael Byrd, petugas Polisi Capitol yang menembak mati pengunjuk rasa Ashli Babbitt yang tidak bersenjata.

Di antara pejabat pemerintahan Biden terkemuka yang masuk daftar hitam adalah Asisten Menteri Luar Negeri untuk Sumber Daya Energi Geoffrey Pyatt (sebelumnya duta besar AS untuk Ukraina pada 2014); James Rubin, mantan juru bicara Departemen Luar Negeri dan kepala Pusat Keterlibatan Global saat ini; Penasihat Departemen Luar Negeri Derek Chollet; dan penasihat senior Presiden Joe Biden, Anita Dunn.

Pembawa acara televisi Jimmy Kimmel, Stephen Colbert, Seth Meyers, Rachel Maddow, dan Joe Scarborough juga termasuk di antara yang terkena sanksi, bersama dengan mantan presenter NBC Brian Williams.

Sekretaris Angkatan Darat dan Angkatan Udara, Christine Wormuth dan Frank Kendall, juga masuk dalam daftar, bersama dengan Kepala Staf Angkatan Udara Jenderal Charles Q. Brown Jr.

Namun, lembaga think tank dan kompleks industri militer menempati urutan terbesar dalam daftar tersebut.

Mantan menteri pertahanan James Mattis dikenai sanksi karena berada di dewan General Dynamics. Begitu juga mantan direktur CIA George Tenet sebagai anggota dewan kontraktor agensi In-Q-Tel.

Mantan duta besar AS untuk Rusia John Tefft diberi sanksi sebagai senior fellow di RAND Corporation. Nelson Strobridge “Strobe” Talbot III—sebelumnya dari Departemen Luar Negeri—dan Norm Eisen dikenai sanksi atas keterlibatan mereka dengan Brookings Institute.

Peneliti senior Rusia dan Eurasia Eric Ciaramella termasuk di antara banyak karyawan Carnegie Foundation dalam daftar sanksi, yang juga memuat banyak nama dari lembaga think tank Atlantik Council dan Center for Strategic and International Studies (CSIS).

Nama-nama terkemuka lainnya dalam daftar hitam Rusia adalah mantan menteri keuangan Ukraina Natalie Jaresko dan mantan pakar Rusia di Dewan Keamanan Nasional Fiona Hill.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rusia Gelar Serangan...
Rusia Gelar Serangan Udara Besar-besaran di Seluruh Ukraina
Rusia Tak Menuntut Pemecatan...
Rusia Tak Menuntut Pemecatan Zelensky, Apa Alasannya?
Tingkat Persetujuan...
Tingkat Persetujuan Publik terhadap Trump Anjlok ke Level Terendah, Rakyat AS Marah
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia, Bagai Langit dan Bumi?
Profil Victor Gao, Analis...
Profil Victor Gao, Analis yang Sebut China Bisa Hidup 5.000 Tahun Lagi Meski Ditekan AS
Kremlin: Eropa Menginginkan...
Kremlin: Eropa Menginginkan Perang, Bukan Perundingan!
Trump Frustrasi pada...
Trump Frustrasi pada Zelensky: Dia Bisa Kehilangan Seluruh Ukraina
Pakistan Tutup Wilayah...
Pakistan Tutup Wilayah Udara untuk Maskapai India, Beri Peringatan Tentang Perjanjian Pembagian Air
Biodata 3 Istri Emir...
Biodata 3 Istri Emir Qatar Sheikh Tamim, Dikenal Anggun dan Berpengaruh
Rekomendasi
Usai Dilaporkan ke Bareskrim...
Usai Dilaporkan ke Bareskrim dan MKD, Ahmad Dhani Ngaku Salak Ketik Pono Jadi Porno
Fokus Masa Depan, LG...
Fokus Masa Depan, LG Bangun Jalinan Konektivitas dengan Mahasiswa
Boikot Produk Terafiliasi...
Boikot Produk Terafiliasi Israel Meluas, Apa Efeknya buat Ekonomi?
Berita Terkini
Hamas Usulkan Gencatan...
Hamas Usulkan Gencatan Senjata 5 Tahun dan Pertukaran Tahanan untuk Akhiri Perang Gaza
6 jam yang lalu
Rusia Gelar Serangan...
Rusia Gelar Serangan Udara Besar-besaran di Seluruh Ukraina
8 jam yang lalu
Hamas Kecam Pernyataan...
Hamas Kecam Pernyataan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas soal Tawanan Gaza
9 jam yang lalu
Presiden Otoritas Palestina...
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Sebut Hamas Anak-anak Jalang
10 jam yang lalu
Rusia Tak Menuntut Pemecatan...
Rusia Tak Menuntut Pemecatan Zelensky, Apa Alasannya?
11 jam yang lalu
Polisi Kashmir Ungkap...
Polisi Kashmir Ungkap Para Tersangka Serangan Pahalgam
12 jam yang lalu
Infografis
33 Orang Tewas saat...
33 Orang Tewas saat Tornado Dahsyat Sapu Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved