Pertama di Dunia, Dokter Operasi Otak pada Bayi yang Masih dalam Kandungan

Sabtu, 06 Mei 2023 - 02:46 WIB
loading...
Pertama di Dunia, Dokter Operasi Otak pada Bayi yang Masih dalam Kandungan
Pertama di dunia, tim dokter Amerika Serikat melakukan operasi otak pada bayi yang masih di dalam kandungan. Foto/REUTERS/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Pertama di dunia, sebuah tim dokter Amerika Serikat (AS) melakukan operasi otak pada bayi yang masih dalam kandungan. Itu dilakukan untuk mengobati kelainan pembuluh darah yang langka di dalam otak.

Kondisi otak langka ini dikenal sebagai "Venus of Galen malformation (VOGM)" dan operasi dilakukan di Brigham and Women's Hospital dan Boston Children's Hospital.

Kondisi tersebut terjadi ketika pembuluh darah yang membawa darah dari otak ke jantung tidak berkembang dengan baik.

Malformasi menghasilkan jumlah darah yang sangat banyak yang menekan pembuluh darah serta jantung dan dapat menyebabkan serangkaian masalah kesehatan.



"Cedera otak yang luar biasa dan gagal jantung segera setelah lahir adalah dua tantangan besar," kata Dr Darren Orbach, seorang ahli radiologi di Boston Children's Hospital dan ahli dalam merawat VOGM, kepada CNN, Jumat (5/5/2023).

Memberikan rincian komplikasi, dia mengatakan bahwa biasanya bayi dirawat setelah lahir menggunakan kateter untuk memasukkan gulungan kecil untuk memperlambat aliran darah. Namun, pengobatan seringkali terlambat.

"Terlepas dari kemajuan dalam perawatan, 50 hingga 60 persen dari semua bayi dengan kondisi ini akan segera sakit parah. Dan bagi mereka, sepertinya ada sekitar 40 persen angka kematian. Sekitar setengah dari bayi yang selamat mengalami masalah neurologis dan kognitif yang parah," kata Orbach.

Menurut CBS News, bayi Denver tumbuh normal di dalam ibunya ketika--pada USG rutin-- dokter menemukan dia memiliki kelainan pembuluh darah yang langka di dalam otak.

Banyak bayi dengan kondisi ini mengalami gagal jantung atau kerusakan otak dan seringkali tidak bertahan hidup. Nyatanya, jantung Denver sedang berjuang, dan malformasi itu semakin besar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1275 seconds (0.1#10.140)