AS Bakal Kerahkan Bom Penghancur Bunker untuk Gertak Iran

Sabtu, 29 April 2023 - 07:46 WIB
loading...
AS Bakal Kerahkan Bom Penghancur Bunker untuk Gertak Iran
Amerika Serikat akan kerahkan bom penghancur bunker yang secara eksplisit untuk menggertak Iran. Foto/US Air Force Photo/Tech Sgt Dana Rosso
A A A
WASHINGTON - Pesawat-pesawat tempur Amerika Serikat (AS) yang baru-baru ini dikerahkan ke Timur Tengah akan dipersenjatai dengan bom berpemandu penghancur bunker. Pejabat Amerika mengatakan langkah itu secara eksplisit ditujukan untuk Iran .

Rencana pengerahan bom penghancur bunker itu diungkap surat kabar Wall Street Journal (WSJ) pada hari Jumat (28/4/2023).

Mengutip pejabat anonim Amerika, surat kabar itu melaporkan bahwa masing-masing pesawat akan dilengkapi dengan 16 bom berpemandu GBU-39/B.

Dengan berat 250lb (113kg), amunisi ini dirancang untuk menembus posisi yang dibentengi—seperti bunker komando bawah tanah—sebelum meledak.

“Keputusan untuk menempatkan senjata yang lebih kuat pada skuadron A-10 Warthogs dirancang untuk memberi pilot peluang sukses yang lebih besar dalam menghancurkan bunker amunisi dan target lain yang mengakar di Irak dan Suriah, di mana pasukan AS telah berulang kali menjadi sasaran serangan milisi yang didukung Iran," tulis WSJ dalam laporannya.



Surat kabar itu tidak merinci apakah pesawat-pesawat ini akan beroperasi dari pangkalan AS di Irak dan Suriah, tetapi menyatakan bahwa penempatan mereka dimaksudkan untuk mengirim “pesan ke Iran".

Pesawat-pesawat itu tiba di sebuah pangkalan di Uni Emirat Arab akhir bulan lalu, tak lama setelah penempatan mereka diumumkan oleh komandan Komando Pusat AS Jenderal Michael Kurilla.

A-10 Thunderbolt, lebih dikenal sebagai "Warthog", adalah pesawat lapis baja berat yang bergerak lambat yang biasanya digunakan untuk memberikan dukungan udara jarak dekat kepada pasukan di darat.

Dalam pelayanan sejak tahun 1970-an, pesawat-pesawat itu digunakan secara meluas dalam perang AS di Afghanistan dan Irak.

Pengerahan pesawat ini ke Timur Tengah terjadi pada saat ketegangan antara Iran dan AS meningkat.

Sesaat sebelum laporan WSJ diterbitkan, televisi pemerintah di Teheran menayangkan rekaman pasukan komando Iran merebut sebuah kapal tanker minyak tujuan AS di Teluk Oman, setelah diduga terlibat dalam insiden tabrak lari dengan kapal lain.

Insiden itu terjadi seminggu setelah Angkatan Laut Iran mengeklaim telah mencegat kapal selam AS di dekat perairannya dan memaksanya muncul ke permukaan.

Pejabat Amerika mengatakan kapal selam itu dikirim ke wilayah itu untuk mencegah potensi serangan Iran terhadap kapal komersial.

Iran menyalahkan Israel atas serangan pesawat tak berawak di salah satu pabrik militernya awal tahun ini, sementara kelompok milisi yang bersekutu dengan Teheran telah melakukan banyak serangan di pangkalan Amerika di Irak dan Suriah dalam beberapa tahun terakhir.

Presiden AS Joe Biden memerintahkan serangan udara pada apa yang dia klaim sebagai fasilitas terkait Iran di Suriah bulan lalu.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1264 seconds (0.1#10.140)