Bahaya Bom Cluster MK-20 Amerika Serikat yang Diminta Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Ukraina meminta bom cluster MK-20 kepada Amerika Serikat (AS). Permintaan senjata tersebut diajukan Rusia untuk melawan Rusia di medan perang.
Komite Angkatan Bersenjata DPR Amerika Serikat mengatakan pejabat Ukraina mendesak anggota parlemen Amerika Serikat di Konferensi Keamanan Munich pada Februari 2023.
Ukraina berharap supaya permintaan tersebut segera diteruskan ke Gedung Putih. MK-20 yang juga dikenal dengan CBU 100 ini mempunyai sejumlah bahaya.
Berikut bahaya bom cluster mk-20 Amerika Serikat yang diminta Ukraina
Diketahui, Ukraina meminta Amerika Serikat untuk mengirim bom cluster MK-20. Dalam pengoperasiannya, MK-20 dilepaskan dari udara. Selain itu, MK-20 berisi lebih dari 240 subamunisi seperti anak panah atau bom kecil.
Pada 2016, produksi MK-20 dihentikan. Hal tersebut setelah Amerika Serikat menghentikan penjualan ke Arab Saudi.
Meski begitu, kabarnya Amerika Serikat masih mempunyai lebih dari 1 juta MK-20 dalam gudang militernya.
Bahkan secara signifikan mempersulit proses pembersihan ranjau setelah perang berakhir.
Bom cluster ini digunakan dalam mode anti-tank dan untuk melawan kendaraan lapis baja. Tabung yang menahan bom di tengah penerbangan ini menjatuhkan subamunisi anti-tank berdaya ledak tinggi.
Ketinggian tabung diatur untuk menentukan pola penyebaran bom di bawah. Satu MK-20 mempunyai berat 600 gram dengan hulu ledak kumulatif yang dapat menembus lapisan pelindung setebal 190 milimeter.
Lihat Juga: Tak Berdaya Melawan Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia, Ukraina dan NATO Akan Rapat Darurat
Komite Angkatan Bersenjata DPR Amerika Serikat mengatakan pejabat Ukraina mendesak anggota parlemen Amerika Serikat di Konferensi Keamanan Munich pada Februari 2023.
Ukraina berharap supaya permintaan tersebut segera diteruskan ke Gedung Putih. MK-20 yang juga dikenal dengan CBU 100 ini mempunyai sejumlah bahaya.
Berikut bahaya bom cluster mk-20 Amerika Serikat yang diminta Ukraina
1. Dilarang oleh Lebih dari 120 Negara
Senjata cluster dilarang penggunaannya oleh lebih dari 120 negara. Bom cluster ini di dalamya banyak bom kecil. Bom tersebut akan menyebar saat dilepaskan dari udara.Diketahui, Ukraina meminta Amerika Serikat untuk mengirim bom cluster MK-20. Dalam pengoperasiannya, MK-20 dilepaskan dari udara. Selain itu, MK-20 berisi lebih dari 240 subamunisi seperti anak panah atau bom kecil.
Pada 2016, produksi MK-20 dihentikan. Hal tersebut setelah Amerika Serikat menghentikan penjualan ke Arab Saudi.
Meski begitu, kabarnya Amerika Serikat masih mempunyai lebih dari 1 juta MK-20 dalam gudang militernya.
2. Mengancam Keselamatan Warga SipiI
Penggunaan MK-20 dapat mengancam kehidupan warga sipil. Diketahui, bom cluster MK-20 ini melepaskan sejumlah bom kecil yang dapat membunuh siapa pun tanpa pandang bulu di kawasan yang luas hingga mengancam keselamatan warga.Bahkan secara signifikan mempersulit proses pembersihan ranjau setelah perang berakhir.
Bom cluster ini digunakan dalam mode anti-tank dan untuk melawan kendaraan lapis baja. Tabung yang menahan bom di tengah penerbangan ini menjatuhkan subamunisi anti-tank berdaya ledak tinggi.
Ketinggian tabung diatur untuk menentukan pola penyebaran bom di bawah. Satu MK-20 mempunyai berat 600 gram dengan hulu ledak kumulatif yang dapat menembus lapisan pelindung setebal 190 milimeter.
Lihat Juga: Tak Berdaya Melawan Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia, Ukraina dan NATO Akan Rapat Darurat
(sya)