Legislator Korea Selatan Sebut Kim Jong-un Punya Tiga Anak
loading...
A
A
A
SEOUL - Anggota parlemen Korea Selatan (Korsel), mengutip pejabat intelijen, mengatakan bahwa Korea Utara (Korut) dapat mengadakan latihan militer skala besar dan menguji rudal balistik antarbenua baru pada bulan Maret atau April.
Ia juga menyebut jika pemimpin Korut, Kim Jong-un, memiliki tiga orang anak.
"Anak pertama pemimpin Korea Utara Kim Jong-un diyakini adalah seorang anak laki-laki, dan pemimpin tersebut juga memiliki anak ketiga yang jenis kelaminnya tidak diketahui," kata anggota parlemen setelah diberi pengarahan oleh Badan Intelijen Nasional (NIS).
"Putranya belum muncul di depan umum," kata NIS seperti dikutip dari AsiaOne, Rabu (8/3/2023).
Putri Kim Jong-un, yang diidentifikasi sebagai Kim Ju-ae, telah terlihat di depan umum dengan pemimpin tersebut beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir. Kemunculannya memicu spekulasi bahwa dia dipersiapkan untuk menjadi pemimpin Korut berikutnya.
"Tetapi agensi (badan intelijen Korsel) percaya penjelasan yang paling mungkin di balik serangkaian penampilan publik putrinya baru-baru ini adalah bahwa Kim Jong-un ingin membuktikan legitimasi suksesi generasi keempat rezim tersebut," kata anggota parlemen Korsel.
Terkait dengan situasi pangan Korut, NIS mengaitkannya dengan kebijakan biji-bijian negara itu, masalah distribusi, dan situasi Covid-19. Tetapi agensi menambahkan situasi itu tidak cukup parah untuk dianggap sebagai ancaman bagi rezim, mengutip sebuah laporan bahwa negara tersebut menghadapi kekurangan beras tahunan sebesar 800.000 ton.
Ia juga menyebut jika pemimpin Korut, Kim Jong-un, memiliki tiga orang anak.
"Anak pertama pemimpin Korea Utara Kim Jong-un diyakini adalah seorang anak laki-laki, dan pemimpin tersebut juga memiliki anak ketiga yang jenis kelaminnya tidak diketahui," kata anggota parlemen setelah diberi pengarahan oleh Badan Intelijen Nasional (NIS).
"Putranya belum muncul di depan umum," kata NIS seperti dikutip dari AsiaOne, Rabu (8/3/2023).
Putri Kim Jong-un, yang diidentifikasi sebagai Kim Ju-ae, telah terlihat di depan umum dengan pemimpin tersebut beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir. Kemunculannya memicu spekulasi bahwa dia dipersiapkan untuk menjadi pemimpin Korut berikutnya.
"Tetapi agensi (badan intelijen Korsel) percaya penjelasan yang paling mungkin di balik serangkaian penampilan publik putrinya baru-baru ini adalah bahwa Kim Jong-un ingin membuktikan legitimasi suksesi generasi keempat rezim tersebut," kata anggota parlemen Korsel.
Terkait dengan situasi pangan Korut, NIS mengaitkannya dengan kebijakan biji-bijian negara itu, masalah distribusi, dan situasi Covid-19. Tetapi agensi menambahkan situasi itu tidak cukup parah untuk dianggap sebagai ancaman bagi rezim, mengutip sebuah laporan bahwa negara tersebut menghadapi kekurangan beras tahunan sebesar 800.000 ton.
(ian)