Angkatan Udara AS Pecat 6 Staf Pangkalan Nuklir Utama, Ini Sebabnya

Rabu, 01 Maret 2023 - 23:00 WIB
loading...
Angkatan Udara AS Pecat 6 Staf Pangkalan Nuklir Utama, Ini Sebabnya
Pesawat bomber B-52H Stratofortress terbang dari Pangkalan Angkatan Udara Minot, North Dakota, AS. Foto/US Air Force
A A A
WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) memecat enam anggota dinas militer yang ditempatkan di pangkalan nuklir utama, termasuk dua komandan.

Mereka dipecat karena "kehilangan kepercayaan" pada kemampuan mereka melakukan tugas yang diberikan, menurut pernyataan resmi Angkatan Udara AS.

Pemecatan terjadi di Pangkalan Angkatan Udara Minot di Ward County, North Dakota, yang merupakan satu-satunya pangkalan militer AS yang menampung dua kaki triad nuklir.

Minot adalah rumah bagi 28 pembom berkemampuan nuklir B-52H Stratofortress dan 165 rudal balistik antarbenua Minuteman III, serta peralatan terkait.



Kepala Grup Pendukung Misi ke-5 Kolonel Gregory Mayer dan Mayor Jonathan Welch, komandan Skuadron Kesiapan Logistik ke-5, adalah dua perwira senior yang pemecatannya diumumkan pada Senin (27/2/2023) oleh Komando Serangan Global Angkatan Udara.

“Tindakan personel ini diperlukan untuk mempertahankan standar sangat tinggi yang kami tuntut dari unit-unit yang dipercayakan untuk mendukung misi nuklir Negara kami,” ungkap Mayor Jenderal Andrew J Gebara, komandan Angkatan Udara ke-8.

Empat bawahan dari dua komandan juga dipecat. Mereka memegang posisi kepemimpinan tetapi tidak disebutkan nama atau pangkatnya dalam siaran pers.

Angkatan Udara menolak menjelaskan apa sebenarnya yang menyebabkan keputusan tersebut, tetapi Gebara meyakinkan publik bahwa militer tetap “berkomitmen untuk keberhasilan misi(-nya) tanpa gagal” untuk pencegahan strategis.

Menurut Air Force Times, Mayer memiliki karir selama 25 tahun, dengan pengalaman di bidang teknik sipil.

Dia tiba di Minot Juni lalu dan mengambil alih 1.900 penerbang dan aset militer senilai USD4,3 miliar.

“Ada beberapa pemecatan tingkat tinggi di pangkalan selama dua dekade terakhir,” papar outlet itu.

“Fasilitas itu juga menghadapi pengawasan atas sejumlah kesalahan, termasuk kecurangan yang meluas pada uji kecakapan bulanan untuk rudal, kesalahan penanganan senjata nuklir, perilaku tidak profesional, dan penggunaan narkoba," tambah laporan itu.

Pada tahun 2013, Associated Press melaporkan inspeksi pangkalan menemukan apa yang digambarkan seorang komandan sebagai "kebusukan", termasuk pelanggaran aturan keselamatan senjata, kemungkinan kompromi kode, dan kegagalan lain yang ditoleransi.

Angkatan Udara memberhentikan 17 petugas peluncuran dari tugas pada saat itu.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1730 seconds (0.1#10.140)