Seteru dengan NATO Memanas, Putin Bersumpah Perkuat Triad Nuklir Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Di tengah perseteruan dengan NATO yang semakin memanas, Presiden Vladimir Putin bersumpah untuk terus memperkuat triad nuklir Rusia.
Janji Putin tersebut, yang juga mencakup tekadnya dalam pengembangan senjata hipersonik, disampaikan dalam pidato Hari Pembela Tanah Air.
"Kami akan meningkatkan perhatian, seperti sebelumnya, untuk memperkuat triad nuklir," kata Putin kepada para veteran Perang Dunia II pada hari Kamis (23/2/2023), merujuk pada tiga metode serangan negara dengan senjata nuklir: rudal balistik berbasis darat, rudal balistik berbasis kapal selam, dan pesawat pengebom nuklir.
Menurut pemimpin Rusia, itu akan mencakup penempatan peluncur rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-28 Sarmat pertama dalam tugas tempur, mendorong pengembangan dan produksi lebih banyak rudal hipersonik, dan menugaskan kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir terbaru Angkatan Laut Rusia.
“Tahun ini, peluncur pertama kompleks rudal Sarmat dengan rudal berat baru akan memasuki tugas tempur. Kami akan melanjutkan produksi massal rudal udara-ke-permukaan hipersonik Kinzhal dan memulai pengiriman massal rudal jelajah anti-kapal hipersonik Zircon ," kata Putin, seperti dikutip Sputnik.
“Masuknya [kapal selam] Emperor Alexander III ke dalam tugas tempur Angkatan Laut Rusia akan memastikan bahwa pangsa senjata dan peralatan modern dalam kekuatan nuklir strategis Angkatan Laut akan mencapai 100%,” lanjut Putin.
“Di tahun-tahun mendatang, kekuatan tempur armada akan ditingkatkan dengan tiga kapal selam rudal balistik serupa," imbuh dia.
Dia menambahkan, seperti Emperor Alexander III, tiga kapal selam akan menjadi Project 955A kelas Borei-A (NATO menamainya Dolgorukiy): Prince Pozharskiy, Prince Potemkin, dan Dmitri Donskoy.
Janji Putin disampaikan ketika NATO semakin gencar mendukung Ukraina dengan pasokan senjata modern yang nyaris tanpa henti. Rusia berkali-kali memperingatkan bahwa tindakan itu bisa menyeret NATO terlibat perang langsung dengan Moskow.
Tanggal 23 Februari, Hari Pembela Tanah Air, menandai tanggal pada tahun 1918 ketika Tentara Merah yang baru dibentuk memprakarsai wajib militer pertama sebagai tanggapan atas pecahnya perang saudara menyusul perebutan kekuasaan oleh Bolshevik pada November sebelumnya.
Ini juga sehari sebelum peringatan pertama peluncuran operasi militer khusus Rusia di Ukraina pada 2022.
Rusia memiliki 1.550 hulu ledak nuklir aktif—terbanyak di dunia—, sesuai dengan batasan perjanjian New START yang ditandatangani dengan Amerika Serikat.
Sebelumnya, Putin mengumumkan penangguhan partisipasi Rusia dalam bagian inspeksi bilateral dari perjanjian itu, mengatakan Washington telah membuat pemenuhannya tidak mungkin untuk saat ini.
Janji Putin tersebut, yang juga mencakup tekadnya dalam pengembangan senjata hipersonik, disampaikan dalam pidato Hari Pembela Tanah Air.
"Kami akan meningkatkan perhatian, seperti sebelumnya, untuk memperkuat triad nuklir," kata Putin kepada para veteran Perang Dunia II pada hari Kamis (23/2/2023), merujuk pada tiga metode serangan negara dengan senjata nuklir: rudal balistik berbasis darat, rudal balistik berbasis kapal selam, dan pesawat pengebom nuklir.
Menurut pemimpin Rusia, itu akan mencakup penempatan peluncur rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-28 Sarmat pertama dalam tugas tempur, mendorong pengembangan dan produksi lebih banyak rudal hipersonik, dan menugaskan kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir terbaru Angkatan Laut Rusia.
“Tahun ini, peluncur pertama kompleks rudal Sarmat dengan rudal berat baru akan memasuki tugas tempur. Kami akan melanjutkan produksi massal rudal udara-ke-permukaan hipersonik Kinzhal dan memulai pengiriman massal rudal jelajah anti-kapal hipersonik Zircon ," kata Putin, seperti dikutip Sputnik.
“Masuknya [kapal selam] Emperor Alexander III ke dalam tugas tempur Angkatan Laut Rusia akan memastikan bahwa pangsa senjata dan peralatan modern dalam kekuatan nuklir strategis Angkatan Laut akan mencapai 100%,” lanjut Putin.
“Di tahun-tahun mendatang, kekuatan tempur armada akan ditingkatkan dengan tiga kapal selam rudal balistik serupa," imbuh dia.
Dia menambahkan, seperti Emperor Alexander III, tiga kapal selam akan menjadi Project 955A kelas Borei-A (NATO menamainya Dolgorukiy): Prince Pozharskiy, Prince Potemkin, dan Dmitri Donskoy.
Janji Putin disampaikan ketika NATO semakin gencar mendukung Ukraina dengan pasokan senjata modern yang nyaris tanpa henti. Rusia berkali-kali memperingatkan bahwa tindakan itu bisa menyeret NATO terlibat perang langsung dengan Moskow.
Tanggal 23 Februari, Hari Pembela Tanah Air, menandai tanggal pada tahun 1918 ketika Tentara Merah yang baru dibentuk memprakarsai wajib militer pertama sebagai tanggapan atas pecahnya perang saudara menyusul perebutan kekuasaan oleh Bolshevik pada November sebelumnya.
Ini juga sehari sebelum peringatan pertama peluncuran operasi militer khusus Rusia di Ukraina pada 2022.
Rusia memiliki 1.550 hulu ledak nuklir aktif—terbanyak di dunia—, sesuai dengan batasan perjanjian New START yang ditandatangani dengan Amerika Serikat.
Sebelumnya, Putin mengumumkan penangguhan partisipasi Rusia dalam bagian inspeksi bilateral dari perjanjian itu, mengatakan Washington telah membuat pemenuhannya tidak mungkin untuk saat ini.
(min)