Insiden Misterius di Iran Berlanjut, 7 Kapal Dekat PLTN Terbakar
loading...
A
A
A
TEHERAN - Rentetan insiden misterius yang mengguncang Iran belum berhenti. Kali ini, tujuh kapal terbakar di pelabuhan Bushehr yang dekat dengan satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) negara tersebut.
Ketujuh kapal terbakar pada hari Rabu waktu setempat. Kebakaran ini merupakan kejadian terbaru dalam serangkaian insiden misterius yang telah menimbulkan spekulasi bahwa musuh internasionalnya, termasuk Israel, telah melakukan serangan diam-diam dalam upaya untuk menyabotase program nuklir rezim Teheran.
Api mulai berkobar di pelabuhan Bushehr, di Iran selatan, tetapi terkendali dan tidak ada korban jiwa dan luka yang dilaporkan. Demikian disampaikan pihak manajemen krisis lokal kepada kantor berita IRNA.
Satu-satunya PLTN Iran terletak di Provinsi Bushehr. Media setempat melaporkan penyebab kebakaran masih belum jelas. (Baca: Jet Tempur Siluman F-35 Israel Diklaim Biang Ledakan Situs Militer Iran )
Selama beberapa minggu terakhir, ledakan dan kebakaran telah mengguncang berbagai situs, termasuk situs pengayaan nuklir, sebuah pabrik produksi rudal, dan pipa gas di sebuah gedung apartemen di Teheran. Menurut laporan The Washington Post, rentetan insiden misterius itu telah mengangkat alis, karena beberapa analis berspekulasi bahwa Israel kemungkinan menjadi agresornya.
"Tempo dan tenor ledakan baru-baru ini di Iran tidak biasa. Ada bukti kampanye bersama sedang berlangsung untuk menggagalkan program nuklir Iran," kata Jason Brodsky, direktur kebijakan United Against Nuclear Iran (UANI), kepada Fox News yang dilansir Kamis (16/7/2020).
"Semakin Iran memajukan program nuklirnya dengan melanggar (kesepekatan) Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), semakin besar kemungkinan serangan tambahan," ujarnya.
"Selain itu, Teheran terganggu oleh virus corona dan masalah ekonomi. Masyarakat semakin kecewa dengan kemampuan rezim untuk memerintah negara. Kondisinya sudah matang untuk aktivitas kinetik tambahan," imbuh Brodsky. (Baca juga: Insiden Ledakan dan Kebakaran di Situs Nuklir Natanz Iran Mencurigakan )
Dua kebakaran lainnya juga membingungkan para pejabat Iran. Satu di zona industri di Mashhad; tempat enam tangki penyimpanan gas dilalap api pada hari Senin, dan satu lagi di fasilitas petrokimia di Mahshahr yang dituding sebagai penyebab kebocoran minyak.
Insiden di berbagai lokasi di seluruh Iran juga terjadi ketika ketegangan antara Washington dan Teheran tetap memanas, terutama setelah serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan jenderal top Iran, Qasem Soleimani, pada Januari lalu.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
Ketujuh kapal terbakar pada hari Rabu waktu setempat. Kebakaran ini merupakan kejadian terbaru dalam serangkaian insiden misterius yang telah menimbulkan spekulasi bahwa musuh internasionalnya, termasuk Israel, telah melakukan serangan diam-diam dalam upaya untuk menyabotase program nuklir rezim Teheran.
Api mulai berkobar di pelabuhan Bushehr, di Iran selatan, tetapi terkendali dan tidak ada korban jiwa dan luka yang dilaporkan. Demikian disampaikan pihak manajemen krisis lokal kepada kantor berita IRNA.
Satu-satunya PLTN Iran terletak di Provinsi Bushehr. Media setempat melaporkan penyebab kebakaran masih belum jelas. (Baca: Jet Tempur Siluman F-35 Israel Diklaim Biang Ledakan Situs Militer Iran )
Selama beberapa minggu terakhir, ledakan dan kebakaran telah mengguncang berbagai situs, termasuk situs pengayaan nuklir, sebuah pabrik produksi rudal, dan pipa gas di sebuah gedung apartemen di Teheran. Menurut laporan The Washington Post, rentetan insiden misterius itu telah mengangkat alis, karena beberapa analis berspekulasi bahwa Israel kemungkinan menjadi agresornya.
"Tempo dan tenor ledakan baru-baru ini di Iran tidak biasa. Ada bukti kampanye bersama sedang berlangsung untuk menggagalkan program nuklir Iran," kata Jason Brodsky, direktur kebijakan United Against Nuclear Iran (UANI), kepada Fox News yang dilansir Kamis (16/7/2020).
"Semakin Iran memajukan program nuklirnya dengan melanggar (kesepekatan) Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), semakin besar kemungkinan serangan tambahan," ujarnya.
"Selain itu, Teheran terganggu oleh virus corona dan masalah ekonomi. Masyarakat semakin kecewa dengan kemampuan rezim untuk memerintah negara. Kondisinya sudah matang untuk aktivitas kinetik tambahan," imbuh Brodsky. (Baca juga: Insiden Ledakan dan Kebakaran di Situs Nuklir Natanz Iran Mencurigakan )
Dua kebakaran lainnya juga membingungkan para pejabat Iran. Satu di zona industri di Mashhad; tempat enam tangki penyimpanan gas dilalap api pada hari Senin, dan satu lagi di fasilitas petrokimia di Mahshahr yang dituding sebagai penyebab kebocoran minyak.
Insiden di berbagai lokasi di seluruh Iran juga terjadi ketika ketegangan antara Washington dan Teheran tetap memanas, terutama setelah serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan jenderal top Iran, Qasem Soleimani, pada Januari lalu.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
(min)