Bawa F-35 ke India, AS Coba Rayu New Delhi Agar Menjauh dari Moskow

Sabtu, 18 Februari 2023 - 05:30 WIB
loading...
Bawa F-35 ke India,...
Bawa F-35 ke India, AS Coba Rayu New Delhi Agar Menjauh dari Moskow. FOTO/Reuters
A A A
NEW DELHI - Amerika Serikat (AS) membawa jet tempur tercanggihnya, F-35, ke India untuk pertama kalinya minggu ini. Selain F-35, AS juga membawa pesawat pengebom F-16, Super Hornet, dan B-1B saat Washington berupaya merayu New Delhi untuk menjauh dari Moskow.

India, yang putus asa untuk memodernisasi sebagian besar armada jet tempur era Soviet untuk meningkatkan kekuatan udaranya, prihatin dengan penundaan pasokan Rusia karena perang Ukraina dan telah menghadapi tekanan dari Barat untuk menjauhkan diri dari Moskow.



Seperti dilaporkan Reuters, delegasi AS hadir ke pertunjukan Aero India selama seminggu di Bengaluru, yang berakhir pada Jumat (17/2/2023). Ini adalah pameran terbesar dalam sejarah pertunjukan selama 27 tahun dan menggarisbawahi hubungan strategis yang berkembang antara Amerika Serikat dan India.

Sebaliknya, Rusia, pemasok senjata terbesar India sejak masa Uni Soviet, memiliki kehadiran nominal. Pengekspor senjata milik negara Rosoboronexport memiliki kios bersama dengan United Aircraft dan Almaz-Antey, menampilkan model miniatur pesawat, truk, radar, dan tank.

Pada edisi pameran sebelumnya, Rosoboronexport memiliki posisi yang lebih sentral untuk kiosnya, meskipun Rusia belum membawa jet tempur ke Bengaluru selama satu dekade, setelah India mulai mempertimbangkan lebih banyak jet tempur Eropa dan AS.



Boeing F/A-18 Super Hornet telah memasuki perlombaan untuk memasok jet tempur untuk kapal induk kedua Angkatan Laut India dan F-21 Lockheed Martin. Sementara jet tempur F-16 yang ditingkatkan yang dirancang untuk India yang diluncurkan di Aero India pada tahun 2019, juga ditawarkan ke Angkatan Udara.

Proposal Angkatan Udara senilai USD20 miliar untuk membeli 114 pesawat tempur multi-peran telah tertunda selama lima tahun, menjadi sorotan tajam oleh ketegangan dengan China dan Pakistan.

“Itu bukan promosi penjualan, melainkan sinyal akan pentingnya hubungan pertahanan bilateral di kawasan Indo-Pasifik,” kata Angad Singh, seorang analis pertahanan independen.

“Bahkan jika penjualan senjata bukan landasan hubungan, ada kerja sama dan kolaborasi di tingkat militer antara India dan AS,” tambahnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2056 seconds (0.1#10.140)