Diculik saat Balita, Pria China Tinggalkan Keluarga Angkat Miliarder dan Kembali ke Ortu Kandung yang Ternyata Multimiliuner
loading...
A
A
A
BEIJING - Seorang pria China yang diculik saat balita dan akhirnya diadopsi oleh keluarge miliarder 25 tahun lalu telah dipertemukan dengan orang tua kandungnya, yang ternyata adalah multimiliuner.
Mei Zhiqiang (27) dijuluki sebagai "Fu'erdai alami", atau "generasi kedua yang kaya" dan "tuan muda yang diculik" oleh media sosial China setelah reuni dengan orang tua kandungnya pada Juni tahun lalu.
Setelah kembali ke keluarga kandungnya, dalam sebuah wawancara dengan outlet berita China Jiupai News yang dirilis pada 3 Februari lalu, Mei akhirnya mengungkapkan bahwa ia memilih untuk kembali ke pangkuan keluarga aslinya dengan mengatakan "uang tidak bisa membeli kebahagiaan".
Pada tahun 1997, Mei yang berusia 28 bulan diculik di provinsi Yunnan, China barat daya, saat bermain di luar rumahnya.
Setelah orang tuanya, Mei Xianhua dan Pan Chang'e, pekerja migran dari provinsi Jiangxi di China timur, mengetahui bahwa putra mereka telah menghilang, mereka memulai pencarian putus asa selama dua dekade untuknya.
Ayahnya menggambarkan mereka seperti "dua orang gila" selama mencari anak mereka.
Pencarian mereka berakhir bahagia pada Juni lalu, ketika teman mereka Du Xiaohua, yang juga mencari putranya yang diculik 12 tahun lalu, membantu mereka mencocokkan DNA Mei Zhiqiang, yang tinggal bersama orang tua angkatnya yang kaya di Provinsi Fujian, tenggara China.
Mei junior mengatakan kepada Jiupai News bahwa dia diadopsi oleh keluarga miliarder setelah keluarga lain yang membelinya dari pedagang manusia memutuskan untuk meninggalkannya karena dia "terlalu kurus dan kecil".
Tumbuh dengan dua kakak perempuan dan seorang adik laki-laki, semuanya anak kandung dari orang tua angkatnya, Mei mengatakan dia selalu memiliki perasaan samar bahwa dia bukan anak kandung mereka.
Dia tidak masuk universitas setelah lulus sekolah menengah, langsung bekerja di rumah sakit milik orang tua angkatnya, yang percaya bahwa “belajar tidak ada gunanya”.
Ayah kandung Mei mengatakan keluarganya tidak akan pernah bisa merayakan Festival Musim Semi dengan baik setelah kehilangan putra mereka.
Sementara seluruh keluarga, termasuk kakak perempuan Mei dan dua adik laki-lakinya, merayakan ulang tahunnya setiap tahun tanpa kehadirannya. Tidak ada dari mereka yang bisa memakan kue ulang tahun karena mereka sangat patah hati.
Mereka juga membelikan sebuah rumah untuknya dengan keyakinan bahwa dia akan kembali suatu hari nanti.
Mei sekarang bekerja untuk bisnis keluarga orang tua kandungnya, sebuah perusahaan perlengkapan hotel.
Mei senior mengatakan dia akan mengajari putra sulungnya cara menjalankan bisnis dan akhirnya menyerahkan perusahaan itu kepadanya.
“Tidak peduli seberapa kaya mereka, cinta mereka berbeda dari kita – cinta orang tua kandung,” kata Mei senior kepada Jiupai News seperti dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (11/2/2023).
Mei mengatakan dia sama sekali tidak merasa asing dengan keluarga kandungnya.
“Saya bisa melihat cinta orang tua saya untuk saya,” ujarnya.
Mei berkata dia ingin menjalani kehidupan yang sederhana dan biasa di masa depan, dan menerima wawancara dengan Jiupai News hanya karena dia ingin menarik perhatian orang ke keluarga lain yang masih mencari anak mereka yang diculik.
Netizen China pun bereaksi dengan kehangatan terhadap ceritanya, mengungkapkan pengertian atas penderitaannya dan keputusannya untuk tinggal bersama orang tua kandungnya.
“Keluarga angkatnya adalah miliarder, terus kenapa? Dia tidak memiliki masa kecil yang bahagia,” kata seorang netizen.
“Saya senang melihatnya menemukan kebahagiaan sekarang,” tambahnya.
Mei Zhiqiang (27) dijuluki sebagai "Fu'erdai alami", atau "generasi kedua yang kaya" dan "tuan muda yang diculik" oleh media sosial China setelah reuni dengan orang tua kandungnya pada Juni tahun lalu.
Setelah kembali ke keluarga kandungnya, dalam sebuah wawancara dengan outlet berita China Jiupai News yang dirilis pada 3 Februari lalu, Mei akhirnya mengungkapkan bahwa ia memilih untuk kembali ke pangkuan keluarga aslinya dengan mengatakan "uang tidak bisa membeli kebahagiaan".
Pada tahun 1997, Mei yang berusia 28 bulan diculik di provinsi Yunnan, China barat daya, saat bermain di luar rumahnya.
Setelah orang tuanya, Mei Xianhua dan Pan Chang'e, pekerja migran dari provinsi Jiangxi di China timur, mengetahui bahwa putra mereka telah menghilang, mereka memulai pencarian putus asa selama dua dekade untuknya.
Ayahnya menggambarkan mereka seperti "dua orang gila" selama mencari anak mereka.
Pencarian mereka berakhir bahagia pada Juni lalu, ketika teman mereka Du Xiaohua, yang juga mencari putranya yang diculik 12 tahun lalu, membantu mereka mencocokkan DNA Mei Zhiqiang, yang tinggal bersama orang tua angkatnya yang kaya di Provinsi Fujian, tenggara China.
Mei junior mengatakan kepada Jiupai News bahwa dia diadopsi oleh keluarga miliarder setelah keluarga lain yang membelinya dari pedagang manusia memutuskan untuk meninggalkannya karena dia "terlalu kurus dan kecil".
Tumbuh dengan dua kakak perempuan dan seorang adik laki-laki, semuanya anak kandung dari orang tua angkatnya, Mei mengatakan dia selalu memiliki perasaan samar bahwa dia bukan anak kandung mereka.
Dia tidak masuk universitas setelah lulus sekolah menengah, langsung bekerja di rumah sakit milik orang tua angkatnya, yang percaya bahwa “belajar tidak ada gunanya”.
Ayah kandung Mei mengatakan keluarganya tidak akan pernah bisa merayakan Festival Musim Semi dengan baik setelah kehilangan putra mereka.
Sementara seluruh keluarga, termasuk kakak perempuan Mei dan dua adik laki-lakinya, merayakan ulang tahunnya setiap tahun tanpa kehadirannya. Tidak ada dari mereka yang bisa memakan kue ulang tahun karena mereka sangat patah hati.
Mereka juga membelikan sebuah rumah untuknya dengan keyakinan bahwa dia akan kembali suatu hari nanti.
Mei sekarang bekerja untuk bisnis keluarga orang tua kandungnya, sebuah perusahaan perlengkapan hotel.
Mei senior mengatakan dia akan mengajari putra sulungnya cara menjalankan bisnis dan akhirnya menyerahkan perusahaan itu kepadanya.
“Tidak peduli seberapa kaya mereka, cinta mereka berbeda dari kita – cinta orang tua kandung,” kata Mei senior kepada Jiupai News seperti dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (11/2/2023).
Mei mengatakan dia sama sekali tidak merasa asing dengan keluarga kandungnya.
“Saya bisa melihat cinta orang tua saya untuk saya,” ujarnya.
Mei berkata dia ingin menjalani kehidupan yang sederhana dan biasa di masa depan, dan menerima wawancara dengan Jiupai News hanya karena dia ingin menarik perhatian orang ke keluarga lain yang masih mencari anak mereka yang diculik.
Netizen China pun bereaksi dengan kehangatan terhadap ceritanya, mengungkapkan pengertian atas penderitaannya dan keputusannya untuk tinggal bersama orang tua kandungnya.
“Keluarga angkatnya adalah miliarder, terus kenapa? Dia tidak memiliki masa kecil yang bahagia,” kata seorang netizen.
“Saya senang melihatnya menemukan kebahagiaan sekarang,” tambahnya.
(ian)