Ukraina Tak Akan Invasi Balik Rusia dengan Senjata Barat, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
BERLIN - Ukraina tidak akan menginvasi balik wilayah Rusia dengan senjata modern yang dipasok oleh Barat. Itu disampaikan Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam wawancara dengan Bild am Sonntag, Minggu (5/2/2023).
Menurut Scholz, alasan Kiev tidak akan melakukannya karena itu sudah menjadi kesepakatan bersama.
Pemimpin Jerman tersebut mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sudah setuju dengan kesepakatan bersama tersebut.
“Ada konsensus mengenai hal ini,” kata Kanselir Scholz.
Negara-negara Barat sekutu Ukraina telah berjanji untuk mempersenjatai Ukraina dengan roket presisi dan sistem rudal, serta tank, saat mencoba mendorong mundur pasukan Rusia di wilayah timurnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah membandingkan intervensi negara-negara Barat seperti Jerman dengan perjuangan Uni Soviet selama Perang Dunia II.
“Berulang kali kami dipaksa untuk menghalau agresi kolektif Barat,” katanya pada hari Kamis pada peringatan 80 tahun kemenangan Soviet dalam Pertempuran Stalingrad.
Tapi Scholz menolak perbandingan itu.
"Kata-katanya adalah bagian dari serangkaian perbandingan sejarah yang tidak masuk akal yang dia gunakan untuk membenarkan serangannya terhadap Ukraina," katanya.
“Tapi tidak ada yang membenarkan perang ini," katanya lagi.
“Bersama dengan sekutu kami, kami memasok tank tempur ke Ukraina agar dapat mempertahankan diri. Kami telah mempertimbangkan dengan hati-hati setiap pengiriman senjata, dalam koordinasi yang erat dengan sekutu kami, dimulai dengan Amerika.”
Dia mengatakan bahwa pendekatan berbasis konsensus semacam itu “menghindari eskalasi.”
Menurut Scholz, alasan Kiev tidak akan melakukannya karena itu sudah menjadi kesepakatan bersama.
Pemimpin Jerman tersebut mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sudah setuju dengan kesepakatan bersama tersebut.
“Ada konsensus mengenai hal ini,” kata Kanselir Scholz.
Negara-negara Barat sekutu Ukraina telah berjanji untuk mempersenjatai Ukraina dengan roket presisi dan sistem rudal, serta tank, saat mencoba mendorong mundur pasukan Rusia di wilayah timurnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah membandingkan intervensi negara-negara Barat seperti Jerman dengan perjuangan Uni Soviet selama Perang Dunia II.
“Berulang kali kami dipaksa untuk menghalau agresi kolektif Barat,” katanya pada hari Kamis pada peringatan 80 tahun kemenangan Soviet dalam Pertempuran Stalingrad.
Tapi Scholz menolak perbandingan itu.
"Kata-katanya adalah bagian dari serangkaian perbandingan sejarah yang tidak masuk akal yang dia gunakan untuk membenarkan serangannya terhadap Ukraina," katanya.
“Tapi tidak ada yang membenarkan perang ini," katanya lagi.
“Bersama dengan sekutu kami, kami memasok tank tempur ke Ukraina agar dapat mempertahankan diri. Kami telah mempertimbangkan dengan hati-hati setiap pengiriman senjata, dalam koordinasi yang erat dengan sekutu kami, dimulai dengan Amerika.”
Dia mengatakan bahwa pendekatan berbasis konsensus semacam itu “menghindari eskalasi.”
(min)