China Selidiki Laporan Balon Mata-mata di Atas AS
loading...
A
A
A
BEIJING - China mengatakan sedang menyelidiki laporan bahwa balon mata-mata mereka telah terbang di wilayah udara Amerika Serikat (AS). Beijing pun mendesak semua pihak agar tenang.
“China adalah negara yang bertanggung jawab dan selalu mematuhi hukum internasional dengan ketat, dan China tidak berniat untuk melanggar wilayah dan wilayah udara negara berdaulat mana pun," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning.
"Mengenai balon, seperti yang saya sebutkan barusan, kami sedang menyelidiki dan memverifikasi situasinya serta berharap kedua belah pihak dapat menangani ini bersama dengan tenang dan hati-hati,” imbuh Mao dalam pengarahan harian seperti dikutip dari The Associated Press, Jumat (3/2/2023).
Mao mengatakan politisi dan masyarakat harus menahan memberikan penilaian sebelum memiliki pemahaman yang jelas tentang fakta sebenarnya.
Insiden terjadi jelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken ke Beijing. Diplomat top AS itu dijadwalkan akan tiba pada hari Jumat minggu depan dan menjadi pejabat tinggi AS pertama yang mengunjungi China sejak pandemi Covid-19 terjadi.
Dia akan tiba di tengah penurunan tajam hubungan antara Beijing dan Washington terkait perdagangan, Taiwan, hak asasi manusia, dan klaim teritorial China di Laut China Selatan.
Terkait hal ini, Mao mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang apakah rencana perjalanan ke China oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan dilanjutkan minggu depan sesuai jadwal.
“Yang ingin saya tekankan adalah bahwa sebelum kita memiliki pemahaman yang jelas tentang fakta, spekulasi dan sensasi tidak akan membantu penanganan masalah yang tepat. Mengenai kunjungan Blinken ke China, saya tidak punya informasi,” pungkas Mao.
“China adalah negara yang bertanggung jawab dan selalu mematuhi hukum internasional dengan ketat, dan China tidak berniat untuk melanggar wilayah dan wilayah udara negara berdaulat mana pun," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning.
"Mengenai balon, seperti yang saya sebutkan barusan, kami sedang menyelidiki dan memverifikasi situasinya serta berharap kedua belah pihak dapat menangani ini bersama dengan tenang dan hati-hati,” imbuh Mao dalam pengarahan harian seperti dikutip dari The Associated Press, Jumat (3/2/2023).
Mao mengatakan politisi dan masyarakat harus menahan memberikan penilaian sebelum memiliki pemahaman yang jelas tentang fakta sebenarnya.
Insiden terjadi jelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken ke Beijing. Diplomat top AS itu dijadwalkan akan tiba pada hari Jumat minggu depan dan menjadi pejabat tinggi AS pertama yang mengunjungi China sejak pandemi Covid-19 terjadi.
Dia akan tiba di tengah penurunan tajam hubungan antara Beijing dan Washington terkait perdagangan, Taiwan, hak asasi manusia, dan klaim teritorial China di Laut China Selatan.
Terkait hal ini, Mao mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang apakah rencana perjalanan ke China oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan dilanjutkan minggu depan sesuai jadwal.
“Yang ingin saya tekankan adalah bahwa sebelum kita memiliki pemahaman yang jelas tentang fakta, spekulasi dan sensasi tidak akan membantu penanganan masalah yang tepat. Mengenai kunjungan Blinken ke China, saya tidak punya informasi,” pungkas Mao.