Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Tembus 100 Jiwa

Selasa, 31 Januari 2023 - 21:20 WIB
loading...
Korban Tewas Bom Bunuh...
Korban tewas bom bunuh diri di masjid Pakistan tembus 100 jiwa. Foto/The Australian
A A A
ISLAMABAD - Korban tewas serangan bom bunuh diri masjid yang menargetkan polisi di kota Peshawar, Pakistan tembus 100 jiwa. Sedikitnya 170 orang terluka dalam ledakan itu, yang menghancurkan lantai atas masjid saat ratusan jamaah melakukan sholat dzuhur.

Serangan yang terjadi di dalam markas polisi ini adalah yang paling mematikan dalam satu dekade yang wilayah yang bergolak di dekat perbatasan Afghanistan itu. Serangan ini terjadi di tengah gelombang kekerasan terhadap polisi. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.

Riaz Mahsud, seorang pejabat senior pemerintah daerah, mengatakan jumlah korban kemungkinan akan bertambah karena para pekerja melakukan pencarian melalui puing-puing lebih dari 24 jam.



"Sejauh ini, 100 jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Lady Reading," kata juru bicara fasilitas medis terbesar di kota itu, Mohammad Asim, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (31/1/2023).

Pihak berwenang mengatakan mereka tidak tahu bagaimana pembom berhasil menembus pos pemeriksaan militer dan polisi yang mengarah ke distrik Police Lines, sebuah kompleks mandiri era kolonial di pusat kota yang merupakan rumah bagi personel polisi berpangkat menengah dan bawah beserta keluarga mereka.

Mengingat masalah keamanan di Peshawar, masjid tersebut baru-baru ini dibangun untuk memungkinkan polisi sholat tanpa meninggalkan daerah tersebut. Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan, pelaku bom berada di barisan pertama di masjid saat dia melancarkan aksinya.

Serangan itu adalah yang paling mematikan di Peshawar sejak bom bunuh diri kembar di Gereja All Saints yang menewaskan puluhan jamaah pada September 2013, dalam serangan paling mematikan terhadap minoritas Kristen Pakistan.



Peshawar berada di tepi tanah suku Pashtun, wilayah yang terperosok dalam kekerasan selama dua dekade terakhir. Kelompok militan paling aktif di wilayah itu adalah Taliban Pakistan, juga disebut Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), sebuah kelompok yang menjadi payung untuk Sunni dan faksi Islam sektarian yang menentang pemerintah di Islamabad.

TTP sendiri membantah bertanggung jawab atas pengeboman itu, meskipun telah meningkatkan serangan sejak menarik diri dari kesepakatan damai dengan pemerintah tahun lalu.

Pengeboman itu terjadi sehari sebelum misi Dana Moneter Internasional (IMF) tiba di Islamabad untuk membicarakan bailout USD7 miliar yang terhenti.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2195 seconds (0.1#10.140)