Rusia Produksi Model Baru Senapan Legendaris Generasi Kelima yang Dimodernisasi
loading...
A
A
A
MOSKOW - Konsorsium pertahanan Rostec Rusia akan mulai memproduksi model terbaru senapan serbu Kalashnikov AK-12 tahun ini. Ini adalah generasi kelima dari senjata api legendaris itu.
“Desain baru mencerminkan pengalaman yang diperoleh pasukan Rusia selama operasi militer di Ukraina,” ungkap Kepala Rostec, Sergey Chemezov.
“Kami bekerja sama dengan militer dan mendapatkan umpan balik mereka,” ujar dia saat meluncurkan senapan yang ditingkatkan pada Jumat (27/1/2023).
“Kami dapat segera bereaksi terhadap perubahan kebutuhan (tentara) dan memperkenalkan perubahan konstruksi serta meningkatkan produk kami,” papar dia.
Menurut Chemezov, model AK-12 yang baru menerima “peningkatan besar” dan jauh lebih ramah pengguna dan ergonomis. “Model baru akan diproduksi massal tahun ini,” ujar dia.
AK-12 kaliber 5.45 mm telah meningkatkan akurasi operasional dan kepadatan penembakan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Senjata ini juga menampilkan beberapa rel Picatinny untuk pemandangan senjata dan indikator target laser.
Senjata tersebut hanyalah salah satu produk mutakhir Kalashnikov Group yang juga mencakup senapan serbu AK-19 5,56x45 mm dan senapan mesin ringan PPK-20 9 mm.
Grup ini memproduksi senapan serbu AK-15 dengan kaliber 7.62 mm untuk Angkatan Darat Rusia dan AK-19 untuk klien internasional.
Sebelumnya pada Januari, Kalashnikov Group yang merupakan bagian dari Rostec, melaporkan rekor peningkatan produksi selama 20 tahun, karena divisi senjata api memproduksi 40% lebih banyak senjata kecil militer dan sipil pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021.
Kalashnikov memenuhi 45 kontrak militer negara, 24 perjanjian kerja sama militer-teknis, dan satu kesepakatan untuk melisensikan produksi di tempat lain, menggambarkannya sebagai "kesepakatan terbesar dalam sejarah".
Para pejabat Rusia mengatakan industri pertahanan negara itu bekerja keras sebagai tanggapan terhadap pendukung Barat yang "memompa" Ukraina dengan senjata.
Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menunjuk pada kebutuhan untuk sepenuhnya memasok "setiap peleton" yang bertempur di garis depan melawan pasukan Kiev saat dia berbicara kepada para eksekutif industri pertahanan di Tula.
“Desain baru mencerminkan pengalaman yang diperoleh pasukan Rusia selama operasi militer di Ukraina,” ungkap Kepala Rostec, Sergey Chemezov.
“Kami bekerja sama dengan militer dan mendapatkan umpan balik mereka,” ujar dia saat meluncurkan senapan yang ditingkatkan pada Jumat (27/1/2023).
“Kami dapat segera bereaksi terhadap perubahan kebutuhan (tentara) dan memperkenalkan perubahan konstruksi serta meningkatkan produk kami,” papar dia.
Menurut Chemezov, model AK-12 yang baru menerima “peningkatan besar” dan jauh lebih ramah pengguna dan ergonomis. “Model baru akan diproduksi massal tahun ini,” ujar dia.
AK-12 kaliber 5.45 mm telah meningkatkan akurasi operasional dan kepadatan penembakan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Senjata ini juga menampilkan beberapa rel Picatinny untuk pemandangan senjata dan indikator target laser.
Senjata tersebut hanyalah salah satu produk mutakhir Kalashnikov Group yang juga mencakup senapan serbu AK-19 5,56x45 mm dan senapan mesin ringan PPK-20 9 mm.
Grup ini memproduksi senapan serbu AK-15 dengan kaliber 7.62 mm untuk Angkatan Darat Rusia dan AK-19 untuk klien internasional.
Sebelumnya pada Januari, Kalashnikov Group yang merupakan bagian dari Rostec, melaporkan rekor peningkatan produksi selama 20 tahun, karena divisi senjata api memproduksi 40% lebih banyak senjata kecil militer dan sipil pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021.
Kalashnikov memenuhi 45 kontrak militer negara, 24 perjanjian kerja sama militer-teknis, dan satu kesepakatan untuk melisensikan produksi di tempat lain, menggambarkannya sebagai "kesepakatan terbesar dalam sejarah".
Para pejabat Rusia mengatakan industri pertahanan negara itu bekerja keras sebagai tanggapan terhadap pendukung Barat yang "memompa" Ukraina dengan senjata.
Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menunjuk pada kebutuhan untuk sepenuhnya memasok "setiap peleton" yang bertempur di garis depan melawan pasukan Kiev saat dia berbicara kepada para eksekutif industri pertahanan di Tula.
(sya)