Penyebab India dan Pakistan Tak Pernah Akur

Jum'at, 27 Januari 2023 - 14:50 WIB
loading...
Penyebab India dan Pakistan...
India dan Pakistan dulunya satu negara. Setelah terpecah, keduanya tidak pernah akur hingga sekarang. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Sebelum menjadi negara yang merdeka, India dan Pakistan merupakan satu negara yang pernah dijajah Inggris selama puluhan tahun lamanya. Hingga pada akhirnya India diberikan kemerdekaan pada tahun 1947.

Setelah Inggris melepas kendalinya terhadap wilayah jajahannya tersebut, India terpecah menjadi dua kubu—yakni kubu Hindu dan kubu Islam.

Kubu Hindu mendominasi wilayah yang sekarang bernama India. Sedangkan kubu Islam akhirnya memisahkan diri dan membentuk pemerintahan yang sekarang bernama Pakistan pada 14 Agustus 1947.

Perpecahan itu disebut akibat campur tangan Inggris dengan menggunakan politik “pecah belah” selama berkuasa di India.



Pada saat menjajah, Inggris banyak memilah penduduk pribumi berdasarkan etnis, agama, hingga warna kulit. Terlebih, Inggris juga sering kali mengadu domba keduanya ketika memperebutkan kursi kekuasaan yang berujung konflik.

Konflik antara India dan Pakistan merupakan salah satu konflik yang paling lama di dunia dan masih berlangsung hingga saat ini. Ketidakakuran kedua negara tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa sebab. Berikut ulasannya.

1. Perebutan Wilayah

Meski sudah memiliki pemerintahan yang berdaulat, India dan Pakistan tetap berkonflik hingga sekarang. Salah satu sebabnya adalah perebutan wilayah Kashmir. Itu merupakan wilayah lembah yang terletak di ujung barat pegunungan Himalaya.

Menurut analisis Asian Studies, setelah diberikan kekuasaan otonom, Kashmir tidak ikut kedua negara tersebut. Ia hendak mendirikan pemerintahan sendiri. Namun pada 1965, Pakistan menyerangnya dan berhasil mendesak pemimpin Kashmir untuk menandatangani kesepakatan untuk menyerahkan sebagian wilayahnya.

Hal itu diketahui India, hingga akhirnya kedua negara terlibat perang dari 1971-1972. Setelah perang mereda, dibuatlah perjanjian Simla yang berisi tentang pembagian kekuasaan untuk India maupun Pakistan di Kashmir.

2. India dan Pakistan Saling Tidak Percaya

Pada 1974, ada kelompok oposisi yang meminta pemerintah India untuk menyerahkan hasil referendum otonomi sebagai bukti perjanjian antara India dengan Kashmir.

Pada tahun 1989, kelompok oposisi tersebut mulai bergerak dan mulai menyerang pemerintahan India. Pemerintahan yang berpusat di New Delhi tersebut menjadi curiga bahwa pergerakan kelompok oposisi dipersenjatai oleh Pakistan.

3. Pakistan Langgar Batas Wilayah Administrasi India

Pada 1999, kedua negara kembali terlibat perang setelah pasukan bersenjata Pakistan melintasi batas wilayah administrasi India.

Untuk meredam perang, Perdana Menteri India saat itu, Atal Bihari Vajpayee, mengadakan pertemuan dengan Presiden Pakistan Pervez Musharraf di Islamabad dengan tujuan melakukan gencatan senjata di Kashmir.

4. Tentara India Dibunuh Kelompok Militan di Kashmir

Pada 18 September 2016, empat pemberontak Jaish-e-Mohammed asal Pakistan menyerang markas brigade Angkatan Darat India di dekat kota Uri di Wilayah Persatuan India Jammu dan Kashmir. Sebanyak 19 tentara India tewas dalam serangan itu, dan 19 hingga 30 lainnya luka-luka.

Jaish-e-Mohammed, sebuah organisasi jihadis yang berbasis di Pakistan (ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Inggris dan India), terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan. Pada saat serangan itu terjadi, Lembah Kashmir sedang mengalami kerusuhan kekerasan tingkat tinggi.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pembajakan Kereta Api...
Pembajakan Kereta Api Pakistan Berakhir Mengerikan, Pemberontak Habisi 21 Sandera
16 Pemberontak Tewas...
16 Pemberontak Tewas dan 100 Penumpang Dibebaskan dalam Aksi Penyanderaan Kereta Api di Pakistan
Militan Sandera 450...
Militan Sandera 450 Penumpang Kereta di Pakistan
Turis Israel Diperkosa...
Turis Israel Diperkosa Beramai-ramai di India, Ternyata Pemicunya Urusan Sepele
Perang 2 Negara Muslim...
Perang 2 Negara Muslim Makin Panas, Tentara Pakistan dan Afghanistan Baku Tembak di Perbatasan
Oposisi India: Jet Tempur...
Oposisi India: Jet Tempur Siluman F-35 AS Itu Sampah, Mengapa Membelinya?
Daftar 8 Negara Asia...
Daftar 8 Negara Asia Selatan, Lengkap Beserta Penjelasannya
Kereta Api Terlambat...
Kereta Api Terlambat Picu Ribuan Orang Berdesakan di Stasiun New Delhi, 18 Orang Tewas
Sama-sama Operasikan...
Sama-sama Operasikan S-400 Rusia, Mengapa India Boleh Miliki Jet Siluman F-35 AS tapi Turki Tidak?
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
22 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
7 Masjid Tua di Jakarta...
7 Masjid Tua di Jakarta yang Ikonik dan Sarat Sejarah Islam
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved