Kutip Pernyataan Sang Kakek, Cucu Mandela: Bebaskan Palestina!
Minggu, 15 Januari 2023 - 10:59 WIB
ALJIR - Cucu mendiang pemimpin Afrika Selatan (Afsel) Nelson Mandela mendedikasikan pidatonya selama pembukaan Kejuaraan Negara Afrika (CHAN) 2022 di Aljazair pada Jumat lalu untuk Palestina.
Berbicara dari sebuah stadion di Ibu Kota yang dinamai menurut nama kakeknya, Zwelivelile "Mandla" Mandela berpidato berapi-api sambil meneriakkan "Bebaskan Palestina."
“Mari kita… ingat bahwa Madiba (nama yang diberikan kepada Nelson Mandela) mengatakan kebebasan kita tidak lengkap tanpa kebebasan Palestina, oleh karena itu kita berdiri bersama untuk memperjuangkan pembebasan Palestina,” katanya.
"Dari sungai ke laut, bebaskan Palestina," teriaknya, dengan latar belakang kerumunan yang meraung seperti dikutip dari New Arab, Minggu (15/1/2023).
Sebelum menyebutkan Palestina, Zwelivelile juga menyerukan pembebasan Sahara Barat yang "tertindas", yang telah disengketakan oleh Maroko dan Front Polisario pro-kemerdekaan yang didukung Aljazair selama beberapa dekade.
"Kami mengatakan, untuk menghormatinya [Nelson Mandela], jangan lupakan koloni terakhir Afrika, Sahara Barat, mari kita berjuang untuk membebaskan Sahara Barat dari penindasan," katanya.
Maroko menguasai sekitar 80 persen wilayah gurun, sementara Front Polisario berbasis di kota Aljazair Tindouf dan menguasai daerah marjinal Sahara Barat.
Berbicara dari sebuah stadion di Ibu Kota yang dinamai menurut nama kakeknya, Zwelivelile "Mandla" Mandela berpidato berapi-api sambil meneriakkan "Bebaskan Palestina."
“Mari kita… ingat bahwa Madiba (nama yang diberikan kepada Nelson Mandela) mengatakan kebebasan kita tidak lengkap tanpa kebebasan Palestina, oleh karena itu kita berdiri bersama untuk memperjuangkan pembebasan Palestina,” katanya.
"Dari sungai ke laut, bebaskan Palestina," teriaknya, dengan latar belakang kerumunan yang meraung seperti dikutip dari New Arab, Minggu (15/1/2023).
Sebelum menyebutkan Palestina, Zwelivelile juga menyerukan pembebasan Sahara Barat yang "tertindas", yang telah disengketakan oleh Maroko dan Front Polisario pro-kemerdekaan yang didukung Aljazair selama beberapa dekade.
"Kami mengatakan, untuk menghormatinya [Nelson Mandela], jangan lupakan koloni terakhir Afrika, Sahara Barat, mari kita berjuang untuk membebaskan Sahara Barat dari penindasan," katanya.
Maroko menguasai sekitar 80 persen wilayah gurun, sementara Front Polisario berbasis di kota Aljazair Tindouf dan menguasai daerah marjinal Sahara Barat.
tulis komentar anda