Pemimpin TV Rusia: Kami Menang atau Akan Ada Perang Dunia III
Senin, 05 Desember 2022 - 06:57 WIB
MOSKOW - Margarita Simonyan, pemimpin televisi Rusia , mengatakan bahwaMoskow menuntut kemenangan perangnya di Ukraina atau Perang Dunia III akan terjadi.
Menurut Simonyan, pemimpin stasiun televisi Russia Today (RT), pertempuran besar baru dapat dilakukan jika Kiev merebut kembali Crimea—wilayah yang bergabung dengan Federasi Rusia pada tahun 2014.
"Dalam penampilan mereka (Barat dan Ukraina), cara pencapaian Rusia bagi Rusia untuk menyerap setidaknya sesuatu, termasuk Crimea," kata tokoh yang dianggap sebagai propaganda pro-Kremlin tersebut.
"Mereka percaya Ukraina harus mengambil semuanya. Donbas, wilayah Kherson, Zaporizhzhia dan juga Crimea, yang akan mempermak (wajah) mereka. Pilihan lain tidakmempermak mereka. Perang Dunia III juga tidak cocok untuk mereka," paparnya.
"Entah kita menang dengan cara kita mengabulkankemenangan kita, atau akan ada Perang Dunia III, pada akhirnya atau nanti. Saya tidak melihat cara tambahan," imbuh Simonyan dalam acara televisi tersebut yang videonya dibagikan di Twitter pada Minggu (4/12/2022) oleh pendiri Russian Media Monitor, Julia Davis.
Rusia mencaplok empat wilayah Ukraina setelah sebuah dekrit yang dikeluarkan oleh Presiden Vladimir Putin pada 30 September. Itu terjadi setelah warga di empat wilayah itu memberikan suara dalam sebuah referendum yang tidak diakui Ukraina dan sekutu Barat-nya.
Amerika Serikat, seperti negara-negara NATO lainnya, mengatakan referendum itu palsu.
Selama acara televisi tersebut, Simonyan juga mengeklaim bahwa pasukan Rusia sebenarnya telah merebut markas Ukraina di Kiev dan menolak anggapan bahwa Putin akan menempatakan senjata nuklir di negara tersebut.
"Ini adalah sesuatu yang benar-benar dikesampingkan karena berbagai alasan. Alasan aksesori, sama sekali tidak masuk akal, tidak akan merusak apa pun karena kami telah mengalahkan Kiev sepanjang minggu pertama," klaimnya.
"Kami sudah berada di Hostomel (bagian dari wilayah Kiev yang lebih besar) dan di tempat lain. Kami hampir mengambilnya, bukan? Saya tahu prajurit yang ada di sana dan mereka malu karena disuruh pergi."
Tapi Simonyan tidak mempermasalahkan pengerahan senjata nuklir terhadap Barat.
"Sejak Maret, kami tidak marah terhadap Kiev, kami marah terhadap Barat. Jadi, mengapa kami akan menumbuk Kiev? Kami tidak mengobarkan perang, berdampingan dengan Kiev," paparnya.
"Ini benar-benar dikesampingkan, kami tidak pernah keras [pada] Kiev, karena situs suci kami berada di Kiev."
"Tetapi di Washington atau London, kami tidak memiliki situs suci. Tidak satu pun dari situs suci kami ada di sana atau di Berlin," katanya.
Menurut Simonyan, pemimpin stasiun televisi Russia Today (RT), pertempuran besar baru dapat dilakukan jika Kiev merebut kembali Crimea—wilayah yang bergabung dengan Federasi Rusia pada tahun 2014.
"Dalam penampilan mereka (Barat dan Ukraina), cara pencapaian Rusia bagi Rusia untuk menyerap setidaknya sesuatu, termasuk Crimea," kata tokoh yang dianggap sebagai propaganda pro-Kremlin tersebut.
"Mereka percaya Ukraina harus mengambil semuanya. Donbas, wilayah Kherson, Zaporizhzhia dan juga Crimea, yang akan mempermak (wajah) mereka. Pilihan lain tidakmempermak mereka. Perang Dunia III juga tidak cocok untuk mereka," paparnya.
Baca Juga
"Entah kita menang dengan cara kita mengabulkankemenangan kita, atau akan ada Perang Dunia III, pada akhirnya atau nanti. Saya tidak melihat cara tambahan," imbuh Simonyan dalam acara televisi tersebut yang videonya dibagikan di Twitter pada Minggu (4/12/2022) oleh pendiri Russian Media Monitor, Julia Davis.
Rusia mencaplok empat wilayah Ukraina setelah sebuah dekrit yang dikeluarkan oleh Presiden Vladimir Putin pada 30 September. Itu terjadi setelah warga di empat wilayah itu memberikan suara dalam sebuah referendum yang tidak diakui Ukraina dan sekutu Barat-nya.
Amerika Serikat, seperti negara-negara NATO lainnya, mengatakan referendum itu palsu.
Selama acara televisi tersebut, Simonyan juga mengeklaim bahwa pasukan Rusia sebenarnya telah merebut markas Ukraina di Kiev dan menolak anggapan bahwa Putin akan menempatakan senjata nuklir di negara tersebut.
"Ini adalah sesuatu yang benar-benar dikesampingkan karena berbagai alasan. Alasan aksesori, sama sekali tidak masuk akal, tidak akan merusak apa pun karena kami telah mengalahkan Kiev sepanjang minggu pertama," klaimnya.
"Kami sudah berada di Hostomel (bagian dari wilayah Kiev yang lebih besar) dan di tempat lain. Kami hampir mengambilnya, bukan? Saya tahu prajurit yang ada di sana dan mereka malu karena disuruh pergi."
Tapi Simonyan tidak mempermasalahkan pengerahan senjata nuklir terhadap Barat.
"Sejak Maret, kami tidak marah terhadap Kiev, kami marah terhadap Barat. Jadi, mengapa kami akan menumbuk Kiev? Kami tidak mengobarkan perang, berdampingan dengan Kiev," paparnya.
"Ini benar-benar dikesampingkan, kami tidak pernah keras [pada] Kiev, karena situs suci kami berada di Kiev."
"Tetapi di Washington atau London, kami tidak memiliki situs suci. Tidak satu pun dari situs suci kami ada di sana atau di Berlin," katanya.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda