AS: Rusia Bertanggung Jawab Atas Insiden Rudal di Polandia
Kamis, 17 November 2022 - 05:42 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tidak memiliki informasi baru yang menunjukkan bahwa rudal yang menewaskan dua orang di Polandia pada hari Selasa bukanlah rudal Ukraina. Hal itu diungkapkan juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Adrienne Watson, dalam sebuah pernyataan.
Watson menambahkan bahwa Washington tetap yakin bahwa Rusia yang harus disalahkan. Sementara itu, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky terus menegaskan bahwa negaranya tidak berada di balik insiden fatal tersebut.
“Kami tidak melihat apa pun yang bertentangan dengan penilaian awal Presiden (Andrzej) Duda bahwa ledakan ini kemungkinan besar merupakan hasil dari rudal pertahanan udara Ukraina yang sayangnya mendarat di Polandia,” Watson menjelaskan seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (17/11/2022).
Ia menambahkan bahwa AS tidak akan melakukan penyelidikan sendiri terhadap insiden tersebut dan akan bergantung pada hasil penyelidikan Polandia yang sedang berlangsung.
"Washington berhubungan dekat dengan Warsawa dan Kiev serta memiliki kepercayaan penuh dalam upaya investigasi Polandia," tambah juru bicara itu, berjanji untuk memberikan informasi baru tentang insiden itu segera saat tersedia.
Meskipun setuju dengan kesimpulan Duda bahwa rudal itu kemungkinan besar milik Ukraina, Gedung Putih masih percaya Moskow dan bukan Kiev yang harus menanggung kesalahan terakhir atas insiden tersebut, terlepas dari hasil penyelidikan.
"Jelas bahwa pihak yang paling bertanggung jawab atas insiden tragis ini adalah Rusia, yang meluncurkan rentetan rudal di Ukraina yang secara khusus ditujukan untuk menargetkan infrastruktur sipil," bunyi pernyataan itu, menambahkan bahwa Ukraina memiliki segala hak untuk membela diri.
Pada hari Selasa, Rusia meluncurkan serangan rudal skala besar di Ukraina. Pada saat itu, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan bahwa 85 rudal telah menyerang wilayah Ukraina, sementara Menteri Energi Ukraian Herman Galushchenko menyebutnya sebagai "penembakan paling masif" dari sistem energi negara tersebut.
Watson menambahkan bahwa Washington tetap yakin bahwa Rusia yang harus disalahkan. Sementara itu, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky terus menegaskan bahwa negaranya tidak berada di balik insiden fatal tersebut.
“Kami tidak melihat apa pun yang bertentangan dengan penilaian awal Presiden (Andrzej) Duda bahwa ledakan ini kemungkinan besar merupakan hasil dari rudal pertahanan udara Ukraina yang sayangnya mendarat di Polandia,” Watson menjelaskan seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (17/11/2022).
Ia menambahkan bahwa AS tidak akan melakukan penyelidikan sendiri terhadap insiden tersebut dan akan bergantung pada hasil penyelidikan Polandia yang sedang berlangsung.
"Washington berhubungan dekat dengan Warsawa dan Kiev serta memiliki kepercayaan penuh dalam upaya investigasi Polandia," tambah juru bicara itu, berjanji untuk memberikan informasi baru tentang insiden itu segera saat tersedia.
Meskipun setuju dengan kesimpulan Duda bahwa rudal itu kemungkinan besar milik Ukraina, Gedung Putih masih percaya Moskow dan bukan Kiev yang harus menanggung kesalahan terakhir atas insiden tersebut, terlepas dari hasil penyelidikan.
"Jelas bahwa pihak yang paling bertanggung jawab atas insiden tragis ini adalah Rusia, yang meluncurkan rentetan rudal di Ukraina yang secara khusus ditujukan untuk menargetkan infrastruktur sipil," bunyi pernyataan itu, menambahkan bahwa Ukraina memiliki segala hak untuk membela diri.
Pada hari Selasa, Rusia meluncurkan serangan rudal skala besar di Ukraina. Pada saat itu, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan bahwa 85 rudal telah menyerang wilayah Ukraina, sementara Menteri Energi Ukraian Herman Galushchenko menyebutnya sebagai "penembakan paling masif" dari sistem energi negara tersebut.
tulis komentar anda