Rusia Mengamuk, Luncurkan 100 Rudal ke Ukraina
Selasa, 15 November 2022 - 23:59 WIB
KIEV - Juru bicara pertahanan udara Ukraina mengatakan pasukan Rusia meluncurkan sekitar 100 rudal ke negara itu. Ini adalah rentetan serangan terbaru yang menargetkan infrastruktut energi yang menyebabkan pemadaman listrik dan pemadaman paksa.
Sejumlah ledakan dilaporkan terjadi di beberapa kota Ukraina dalam apa yang digambarkan oleh pejabat setempat sebagai gelombang serangan rudal Rusia.
"Sekitar 100 rudal telah diluncurkan. Para penjajah melampaui 10 Oktober ketika mereka meluncurkan 84 rudal," kata juru bicara angkatan udara Yuri Ignat kepada televisi Ukraina.
“Fasilitas infrastruktur penting adalah target utama mereka. Beberapa rudal ditembak jatuh, tetapi informasi tentang itu perlu diklarifikasi,” tambahnya seperti dikutip dari France 24, Selasa (15/11/2022).
Sementara itu satu orang dilaporkan tewas dalam serang rudal Rusia ke Ibu Kota Kiev. Walikota Kiev Vitali Klitschko mengatakan satu jenazah telah ditarik keluar dari sebuah bangunan tempat tinggal yang terkena di distrik Pechersk tengah.
Menurut Klitschko dua bangunan tempat tinggal terkena rudal Rusia.
"Ada serangan di ibu kota. Menurut informasi awal, dua bangunan tempat tinggal diserang di distrik Pechersk. Beberapa rudal ditembak jatuh di atas Kyiv oleh sistem pertahanan udara. Petugas medis dan penyelamat berada di lokasi serangan," Walikota Kiev Vitali Klitschko mengatakan dalam sebuah pernyataan di media sosial.
Kepresidenan Ukraina mengatakan situasi di seluruh negara itu "kritis" setelah gelombang terbaru serangan rudal Rusia menghantam fasilitas energi, memaksa penutupan darurat dan membuat sebagian Ibu Kota menjadi gelap.
"Teroris Rusia melakukan serangan terencana lainnya terhadap fasilitas infrastruktur energi. Situasinya kritis," kata wakil kepala kantor kepresidenan, Kyrylo Tymoshenko, dalam sebuah pernyataan.
"Situasi di ibu kota sangat sulit," tambah pernyataan itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan warga Ukraina bahwa mereka dapat menghadapi lebih banyak serangan rudal Rusia setelah gelombang serangan, tetapi mengatakan negara itu akan bertahan.
"Saya tahu bahwa serangan (rudal) mematikan energi di banyak tempat... Kami sedang bekerja, kami akan memulihkan semuanya, kami akan bertahan," katanya dalam sebuah video yang diposting online.
Sejumlah ledakan dilaporkan terjadi di beberapa kota Ukraina dalam apa yang digambarkan oleh pejabat setempat sebagai gelombang serangan rudal Rusia.
"Sekitar 100 rudal telah diluncurkan. Para penjajah melampaui 10 Oktober ketika mereka meluncurkan 84 rudal," kata juru bicara angkatan udara Yuri Ignat kepada televisi Ukraina.
“Fasilitas infrastruktur penting adalah target utama mereka. Beberapa rudal ditembak jatuh, tetapi informasi tentang itu perlu diklarifikasi,” tambahnya seperti dikutip dari France 24, Selasa (15/11/2022).
Sementara itu satu orang dilaporkan tewas dalam serang rudal Rusia ke Ibu Kota Kiev. Walikota Kiev Vitali Klitschko mengatakan satu jenazah telah ditarik keluar dari sebuah bangunan tempat tinggal yang terkena di distrik Pechersk tengah.
Menurut Klitschko dua bangunan tempat tinggal terkena rudal Rusia.
"Ada serangan di ibu kota. Menurut informasi awal, dua bangunan tempat tinggal diserang di distrik Pechersk. Beberapa rudal ditembak jatuh di atas Kyiv oleh sistem pertahanan udara. Petugas medis dan penyelamat berada di lokasi serangan," Walikota Kiev Vitali Klitschko mengatakan dalam sebuah pernyataan di media sosial.
Kepresidenan Ukraina mengatakan situasi di seluruh negara itu "kritis" setelah gelombang terbaru serangan rudal Rusia menghantam fasilitas energi, memaksa penutupan darurat dan membuat sebagian Ibu Kota menjadi gelap.
"Teroris Rusia melakukan serangan terencana lainnya terhadap fasilitas infrastruktur energi. Situasinya kritis," kata wakil kepala kantor kepresidenan, Kyrylo Tymoshenko, dalam sebuah pernyataan.
"Situasi di ibu kota sangat sulit," tambah pernyataan itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan warga Ukraina bahwa mereka dapat menghadapi lebih banyak serangan rudal Rusia setelah gelombang serangan, tetapi mengatakan negara itu akan bertahan.
"Saya tahu bahwa serangan (rudal) mematikan energi di banyak tempat... Kami sedang bekerja, kami akan memulihkan semuanya, kami akan bertahan," katanya dalam sebuah video yang diposting online.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda