Belanda Izinkan Pengiriman 20.000 Ton Pupuk Rusia ke Malawi
Sabtu, 12 November 2022 - 06:00 WIB
AMSTERDAM - Pemerintah Belanda pada Jumat (11/11/2022) mengatakan akan melepaskan pengiriman 20.000 ton pupuk Rusia yang tertahan di pelabuhan Rotterdam karena sanksi.
Langkah Belanda itu setelah ada permintaan dari PBB. “Pengiriman itu akan dikirim ke Malawi melalui Program Pangan Dunia (WFP),” ungkap pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Belanda.
“Meskipun biji-bijian dan pupuk tidak termasuk dalam sanksi Uni Eropa, pupuk tersebut dibekukan karena individu yang terkena sanksi terlibat dengan perusahaan Rusia yang memilikinya," papar pernyataan Kemlu Belanda.
Kementerian Luar Negeri Belanda menolak mengidentifikasi perusahaan Rusia atau orang yang terkena sanksi yang terlibat.
PBB pertama kali meminta pengiriman pupuk itu untuk dirilis pada akhir Oktober.
"Keputusan melepaskan pupuk itu dibuat dengan pemahaman bahwa PBB akan memastikan bahwa pupuk itu dikirim ke lokasi yang disepakati, Malawi, dan perusahaan Rusia dan individu yang terkena sanksi tidak akan mendapatkan apa-apa dari transaksi tersebut," ungkap pernyataan Kemlu Belanda.
Pada 1 November, kantor berita TASS Rusia melaporkan produsen pupuk Rusia Uralchem-Uralkali siap menyumbangkan 240.000 ton pupuk yang terjebak di gudang Uni Eropa (UE) dengan alasan kemanusiaan, dengan pengiriman pertama ditujukan ke Malawi.
Langkah Belanda itu setelah ada permintaan dari PBB. “Pengiriman itu akan dikirim ke Malawi melalui Program Pangan Dunia (WFP),” ungkap pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Belanda.
“Meskipun biji-bijian dan pupuk tidak termasuk dalam sanksi Uni Eropa, pupuk tersebut dibekukan karena individu yang terkena sanksi terlibat dengan perusahaan Rusia yang memilikinya," papar pernyataan Kemlu Belanda.
Kementerian Luar Negeri Belanda menolak mengidentifikasi perusahaan Rusia atau orang yang terkena sanksi yang terlibat.
PBB pertama kali meminta pengiriman pupuk itu untuk dirilis pada akhir Oktober.
"Keputusan melepaskan pupuk itu dibuat dengan pemahaman bahwa PBB akan memastikan bahwa pupuk itu dikirim ke lokasi yang disepakati, Malawi, dan perusahaan Rusia dan individu yang terkena sanksi tidak akan mendapatkan apa-apa dari transaksi tersebut," ungkap pernyataan Kemlu Belanda.
Pada 1 November, kantor berita TASS Rusia melaporkan produsen pupuk Rusia Uralchem-Uralkali siap menyumbangkan 240.000 ton pupuk yang terjebak di gudang Uni Eropa (UE) dengan alasan kemanusiaan, dengan pengiriman pertama ditujukan ke Malawi.
(sya)
tulis komentar anda