CEO Gazprom: Seluruh Kota di Eropa Bisa Beku saat Puncak Musim Dingin

Kamis, 13 Oktober 2022 - 00:01 WIB
CEO Gazprom Aleksey Miller bersama Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/Aleksey Nikolsky
MOSKOW - CEO perusahaan energi utama Rusia Gazprom, Aleksey Miller, memperingatkan seluruh kota di Eropa dapat membeku selama puncak musim dingin.

Peringatan itu muncul saat dia berbicara di Russian Energy Week pada Rabu (12/10/2022).

Menurut perkiraannya, Eropa mungkin kekurangan sekitar 800 juta meter kubik gas per hari yang mewakili sepertiga dari total konsumsi Uni Eropa.





Dalam skenario terburuk yang ditetapkan oleh Miller, fasilitas penyimpanan gas di wilayah tersebut hanya akan terisi penuh 5% pada Maret.

“Tidak ada yang bisa menjamin bahwa Eropa akan bertahan di musim dingin dengan jumlah cadangan gas saat ini,” ujar dia.

Dia menambahkan, “Bahkan jika blok itu berhasil melewati musim dingin ini, pertanyaannya adalah apa yang akan terjadi untuk musim dingin berikutnya?"

CEO Gazprom mengingatkan Rusia dulu mengekspor antara 0,6 hingga 1,7 miliar meter kubik gas per hari ke Eropa di musim dingin.

Miller menyebut gagasan penjatahan gas, yang akan diperkenalkan Eropa, "diragukan," menunjuk pada kurangnya mekanisme implementasi.

Pada September, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen meminta negara-negara anggota UE memperkenalkan pembatasan energi "wajib", menyerukan blok tersebut "meratakan kurva" permintaan.

Pekan lalu, Badan Energi Internasional (IEA) mengumumkan UE harus mengurangi permintaannya hingga 13% dalam menghadapi "risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap pasokan gas musim dingin ini.

Meskipun UE telah mengisi penyimpanannya hingga 88%, IEA mengatakan bahwa 90% diperlukan jika ada gangguan lebih lanjut pada pasokan, musim dingin lebih panjang, dan kekurangan LNG.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More