Reaktor Nuklir Jerman Bocor, Keamanan Energi Makin Terancam
Rabu, 21 September 2022 - 16:46 WIB
BERLIN - Kebocoran reaktor terdeteksi di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Isar 2 di negara bagian Bavaria, Jerman selatan.
Kabar tersebut diungkap Kementerian Lingkungan Jerman pada Senin (19/9/2022), mengutip operator pembangkit tersebut.
Kerusakan tersebut tampaknya tidak menimbulkan risiko bagi publik, tetapi dapat membahayakan rencana pemerintah untuk mengatasi kekurangan energi, yang terutama dipicu konflik Ukraina.
Menurut kementerian, pekerjaan pemeliharaan akan dilakukan pada Oktober, dan akan memakan waktu setidaknya seminggu untuk memperbaiki masalah.
“Selama periode itu, semua operasi di PLTN, yang dijalankan anak perusahaan E.ON, PreussenElektra, harus dihentikan sepenuhnya,” ungkap kementerian itu.
Awalnya, pembangkit listrik tenaga nuklir dijadwalkan offline pada akhir 2022 sebagai bagian dari upaya Jerman menghapus energi atom secara bertahap.
Namun, krisis energi saat ini telah memaksa Berlin menempatkan fasilitas tersebut dalam keadaan siaga hingga April 2023 sebagai sumber daya cadangan, yang dapat dimanfaatkan jika situasinya memburuk.
Kementerian Lingkungan mengatakan saat ini sedang memeriksa apakah PLTN tersebut dapat digunakan untuk tujuan itu, mengingat perkembangan terakhir.
Kabar tersebut diungkap Kementerian Lingkungan Jerman pada Senin (19/9/2022), mengutip operator pembangkit tersebut.
Kerusakan tersebut tampaknya tidak menimbulkan risiko bagi publik, tetapi dapat membahayakan rencana pemerintah untuk mengatasi kekurangan energi, yang terutama dipicu konflik Ukraina.
Menurut kementerian, pekerjaan pemeliharaan akan dilakukan pada Oktober, dan akan memakan waktu setidaknya seminggu untuk memperbaiki masalah.
“Selama periode itu, semua operasi di PLTN, yang dijalankan anak perusahaan E.ON, PreussenElektra, harus dihentikan sepenuhnya,” ungkap kementerian itu.
Awalnya, pembangkit listrik tenaga nuklir dijadwalkan offline pada akhir 2022 sebagai bagian dari upaya Jerman menghapus energi atom secara bertahap.
Namun, krisis energi saat ini telah memaksa Berlin menempatkan fasilitas tersebut dalam keadaan siaga hingga April 2023 sebagai sumber daya cadangan, yang dapat dimanfaatkan jika situasinya memburuk.
Kementerian Lingkungan mengatakan saat ini sedang memeriksa apakah PLTN tersebut dapat digunakan untuk tujuan itu, mengingat perkembangan terakhir.
tulis komentar anda