Puluhan Ribu Warga Austria Protes Tingginya Biaya Hidup
Minggu, 18 September 2022 - 05:30 WIB
WINA - Puluhan ribu warga Austria marah dengan kelambanan pemerintah menangani tingginya biaya hidup yang semakin tidak terkendali.
Pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Wina dan delapan kota besar pada Sabtu (17/9/2022).
Federasi serikat pekerja Austria OeGB menyerukan protes nasional untuk menekan koalisi konservatif-Hijau yang mereka tuduh hanya "menonton dengan diam ketika hidup kita menjadi tidak terjangkau."
“Sekitar 20.000 warga Austria turun ke jalan untuk unjuk rasa ‘Turunkan Harga’ di pusat kota Wina,” ungkap pernyataan OeGB. Polisi kota menolak membagikan perkiraan mereka tentang jumlah demonstran.
Sekitar 10.000 orang lebih berunjuk rasa di Linz, Bruck an der Mur, Salzburg, Innsbruck, Klagenfurt St. Polten, Eisenstadt, dan Bregenz.
Anggota serikat pekerja menuduh bisnis besar menipu konsumen saat warga berjuang membayar tagihan energi, pemanas, dan makanan yang terus meroket.
Presiden Austria Alexander Van der Bellen mengatakan jabatannya tidak mengizinkan dia bergabung dalam rapat umum tetapi dia meyakinkan para pengunjuk rasa akan solidaritasnya.
“Solidaritas ini jangan hanya dirasakan di hati, tetapi terutama di dompet mereka yang bertanya-tanya bagaimana cara membayar belanjaan mereka di akhir bulan,” ujar para netizen di media sosial.
Walikota Wina Michael Ludwig menyebut kenaikan harga konsumen sebagai tantangan besar bagi sebagian besar penduduk.
Dia menyuarakan dukungannya terhadap tuntutan serikat pekerja untuk kenaikan gaji.
Pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Wina dan delapan kota besar pada Sabtu (17/9/2022).
Federasi serikat pekerja Austria OeGB menyerukan protes nasional untuk menekan koalisi konservatif-Hijau yang mereka tuduh hanya "menonton dengan diam ketika hidup kita menjadi tidak terjangkau."
“Sekitar 20.000 warga Austria turun ke jalan untuk unjuk rasa ‘Turunkan Harga’ di pusat kota Wina,” ungkap pernyataan OeGB. Polisi kota menolak membagikan perkiraan mereka tentang jumlah demonstran.
Sekitar 10.000 orang lebih berunjuk rasa di Linz, Bruck an der Mur, Salzburg, Innsbruck, Klagenfurt St. Polten, Eisenstadt, dan Bregenz.
Anggota serikat pekerja menuduh bisnis besar menipu konsumen saat warga berjuang membayar tagihan energi, pemanas, dan makanan yang terus meroket.
Presiden Austria Alexander Van der Bellen mengatakan jabatannya tidak mengizinkan dia bergabung dalam rapat umum tetapi dia meyakinkan para pengunjuk rasa akan solidaritasnya.
“Solidaritas ini jangan hanya dirasakan di hati, tetapi terutama di dompet mereka yang bertanya-tanya bagaimana cara membayar belanjaan mereka di akhir bulan,” ujar para netizen di media sosial.
Walikota Wina Michael Ludwig menyebut kenaikan harga konsumen sebagai tantangan besar bagi sebagian besar penduduk.
Dia menyuarakan dukungannya terhadap tuntutan serikat pekerja untuk kenaikan gaji.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda