Presiden Taiwan: Kemampuan Tempur Militer Kami Lebih Matang

Rabu, 07 September 2022 - 18:55 WIB
Presiden Taiwan: Kemampuan Tempur Militer Kami Lebih Matang. FOTO/Reuters
TAIPEI - Keterampilan tempur militer Taiwan sekarang “lebih matang” dan lebih mampu bertarung berkat harus berulang kali berebut untuk mengalahkan pasukan China selama latihan baru-baru ini. Hal itu diungkapkan Presiden Tsai Ing-wen, Selasa (6/9/2022).

China menggelar latihan perang segera setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei bulan lalu. China marah dengan apa yang dilihatnya sebagai pertunjukan kuat dukungan AS untuk pulau yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya sendiri.



Berbicara kepada personel Angkatan Udara Taiwan di pangkalan udara Hualien di pantai timur Taiwan, Tsai mengatakan, situasi di sekitar Selat Taiwan tetap tegang dan ancaman belum hilang.

“Dalam menghadapi tantangan, militer nasional kita dengan tenang menanggapi maksud musuh untuk mengganggu dan dengan gigih mempertahankan keamanan negara,” kata Tsai, seperti dikutip dari Reuters.



“Saya percaya bahwa setelah periode misi kesiapan tempur ini, keterampilan tempur militer nasional kita lebih matang dan kekuatan tempurnya lebih kuat,” jelasnya. Tsai menambahkan, bahwa dia “sangat bangga” dengan Angkatan Bersenjata Taiwan.

Pangkalan Hualien memiliki gantungan yang dipotong dari sisi gunung dan merupakan rumah bagi F-16 Lockheed Martin Corp. Militer Taiwan juga mengadakan latihan dua hari yang dimulai pada Selasa malam di sekitar Hengchun di ujung selatan pulau itu.



Helikopter serang Apache, Pejuang Pertahanan Pribumi Ching-kuo, artileri, dan drone akan ditampilkan dalam latihan tersebut. Angkatan bersenjata Taiwan diperlengkapi dengan baik, tetapi diremehkan oleh China. Tsai telah mengawasi program modernisasi dan menjadikan peningkatan belanja pertahanan sebagai prioritas.

Taiwan telah menetapkan pertahanan sebagai tema untuk hari nasional 10 Oktober tahun ini, dengan slogan “Anda dan saya bergabung bersama untuk melindungi tanah dan membela negara,” kata penyelenggara pada hari Selasa.

Pemerintah Taiwan yang dipilih secara demokratis mengatakan bahwa karena Republik Rakyat Tiongkok tidak pernah memerintah pulau itu, China tidak memiliki hak untuk mengklaimnya atau memutuskan masa depannya, yang hanya dapat ditentukan oleh rakyat Taiwan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More