Jika Perang dengan China Pecah, Ada 3.500 Target Empuk di Taiwan

Sabtu, 03 September 2022 - 04:17 WIB
Ada sekitar 3.500 target potensial di Taiwan jika China nekat meluncurkan invasi militer. Foto/REUTERS
BEIJING - Ketika Beijing terus mengancam aksi militer potensial untuk menyatukan kembali Taiwan dengan China , sebuah studi baru mengidentifikasi sekitar 3.500 target potensial di kubu Taipei.

Hasil studi baru itu berdasarkan isi database open-source yang terkait dengan dugaan insiden keamanan siber.

Studi tersebut, yang laporannya diterbitkan awal pekan ini, dilakukan oleh senior research fellow Christine McDaniel dan Weifeng Zhong dari George Mason University's Mercatus Center.





Laporan itu menganalisis sekitar 294.100 tempat menarik (POI) yang berbasis di Taiwan yang ditemukan oleh kelompok riset New Kite Data Labs dalam alamat IP China yang "tidak dijaga" yangterikat oleh perusahaan Breadcrumb Cybersecurity. "Dengan beberapa insiden keamanan siber berbahaya antara Agustus 2019 dan Oktober 2021 yang menargetkan Amerika Serikat," bunyi laporan tersebut.

Para peneliti Mercatus Center secara khusus berfokus pada empat kategori tempat menarik yang lebih mungkin menjadi kepentingan militer karena lokasi tersebut secara strategis penting dan rentan dalam konflik kinetik.

Itu termasuk 183POI terkait dengan militer Taiwan, 341 terkait dengan transportasi, 550 terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dan 2.397 terkait dengan pemerintah.

"POI itu komprehensif, dan lokasinya tersebar di seluruh wilayah Taiwan, termasuk di daerah yang jarang penduduknya," bunyi laporan tersebut.

"Data menunjukkan bahwa setidaknya satu entitas China, mungkin entitas yang berafiliasi dengan pemerintah, memperhatikan berbagai lokasi penting secara ekonomi dan militer di pulau itu."
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More