Sekutu Putin: Perang Ukraina Harus Diakhiri untuk Hindari Jurang Perang Nuklir
Jum'at, 22 Juli 2022 - 07:33 WIB
MINSK - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko yang dikenal sebagai sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang di Ukraina harus diakhiri. Alasannya, untuk menghindari jurang perang nuklir .
Menurutnya, perang nuklir merupakan konsekuensi yang mengerikan jika ada perang berkepanjangan di Ukraina.
Agence France-Presse (AFP) men-tweet bahwa Lukashenko mengatakan kepada kantor berita Prancis tersebut pada hari Kamis bahwa konflik harus diakhiri untuk menghindari "jurang perang nuklir".
Kremlin telah berulang kali membantah akan menggunakan senjata nuklir, tetapi prospek eskalasi penggunaan senjata non-konvensional telah menjadi topik reguler di televisi pemerintah Rusia.
Sementara itu, minggu ini, The Institute for the Study of War (ISW), sebuah lembaga think tank yang berbasis di Amerika Serikat, mengatakan bahwa Presiden Putin mungkin menggunakan ancaman senjata nuklir untuk mencegah serangan balasan Ukraina terhadap wilayah Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk, dan Luhansk yang diduduki.
Menurut Global Security Review, doktrin militer Rusia memungkinkan penggunaan senjata nuklir di medan perang sebagai tanggapan atas setiap serangan non-nuklir di wilayah Rusia.
ISW mengatakan Putin dapat menggunakan itu sebagai pembenaran untuk mempertahankan wilayah yang baru dicaplok Rusia dengan senjata nuklir.
"Kita harus berhenti, mencapai kesepakatan, mengakhiri kekacauan ini, operasi dan perang di Ukraina," kata Lukashenko kepada AFP.
Menurutnya, perang nuklir merupakan konsekuensi yang mengerikan jika ada perang berkepanjangan di Ukraina.
Agence France-Presse (AFP) men-tweet bahwa Lukashenko mengatakan kepada kantor berita Prancis tersebut pada hari Kamis bahwa konflik harus diakhiri untuk menghindari "jurang perang nuklir".
Kremlin telah berulang kali membantah akan menggunakan senjata nuklir, tetapi prospek eskalasi penggunaan senjata non-konvensional telah menjadi topik reguler di televisi pemerintah Rusia.
Sementara itu, minggu ini, The Institute for the Study of War (ISW), sebuah lembaga think tank yang berbasis di Amerika Serikat, mengatakan bahwa Presiden Putin mungkin menggunakan ancaman senjata nuklir untuk mencegah serangan balasan Ukraina terhadap wilayah Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk, dan Luhansk yang diduduki.
Menurut Global Security Review, doktrin militer Rusia memungkinkan penggunaan senjata nuklir di medan perang sebagai tanggapan atas setiap serangan non-nuklir di wilayah Rusia.
ISW mengatakan Putin dapat menggunakan itu sebagai pembenaran untuk mempertahankan wilayah yang baru dicaplok Rusia dengan senjata nuklir.
"Kita harus berhenti, mencapai kesepakatan, mengakhiri kekacauan ini, operasi dan perang di Ukraina," kata Lukashenko kepada AFP.
tulis komentar anda