Pemerintahan Boris Johnson Goyah, 2 Mentri Utama Mundur
Rabu, 06 Juli 2022 - 02:27 WIB
LONDON - Dua menteri kabinet paling senior Inggris mengundurkan diri pada Selasa, sebuah langkah yang dapat mengakhiri kepemimpinan Perdana Menteri Boris Johnson setelah berbulan-bulan dihantam skandal.
Kepala Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid mengundurkan diri dalam hitungan menit sehari setelah Johnson dipaksa untuk mengakui bahwa dia harus mengubah ceritanya tentang cara dia menangani tuduhan pelanggaran seksual oleh seorang anggota senior pemerintahannya.
“Dengan sangat menyesal saya harus memberi tahu Anda bahwa saya tidak bisa lagi, dengan hati nurani yang baik, terus melayani di pemerintahan ini,” kata Javid dalam surat pengunduran dirinya.
“Saya secara naluriah seorang pemain tim tetapi orang-orang Inggris juga mengharapkan integritas dari pemerintah mereka,” imbuhnya seperti dikutip dari ABC News, Rabu (6/7/2022).
Sunak mengatakan masyarakat sudah sepatutnya mengharapkan pemerintahan berjalan dengan baik, kompeten dan serius.
"Saya menyadari ini mungkin pekerjaan menteri terakhir saya, tetapi saya percaya standar ini layak diperjuangkan dan itulah sebabnya saya mengundurkan diri," tambahnya.
Baik Sunak maupun Javid telah dipandang sebagai calon pesaing kepemimpinan dalam Partai Konservatif jika Johnson dipaksa lengser. Pengunduran diri mereka merupakan pukulan besar bagi Johnson, karena keduanya bertanggung jawab atas dua masalah terbesar yang dihadapi Inggris saat ini yaitu krisis biaya hidup dan dampak pandemi virus corona.
Skandal terbaru membuat Johnson dilanda tuduhan bahwa dia gagal berterus terang tentang seorang anggota parlemen yang diangkat ke posisi senior meskipun ada klaim pelanggaran seksual.
Kepala Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid mengundurkan diri dalam hitungan menit sehari setelah Johnson dipaksa untuk mengakui bahwa dia harus mengubah ceritanya tentang cara dia menangani tuduhan pelanggaran seksual oleh seorang anggota senior pemerintahannya.
“Dengan sangat menyesal saya harus memberi tahu Anda bahwa saya tidak bisa lagi, dengan hati nurani yang baik, terus melayani di pemerintahan ini,” kata Javid dalam surat pengunduran dirinya.
“Saya secara naluriah seorang pemain tim tetapi orang-orang Inggris juga mengharapkan integritas dari pemerintah mereka,” imbuhnya seperti dikutip dari ABC News, Rabu (6/7/2022).
Sunak mengatakan masyarakat sudah sepatutnya mengharapkan pemerintahan berjalan dengan baik, kompeten dan serius.
"Saya menyadari ini mungkin pekerjaan menteri terakhir saya, tetapi saya percaya standar ini layak diperjuangkan dan itulah sebabnya saya mengundurkan diri," tambahnya.
Baik Sunak maupun Javid telah dipandang sebagai calon pesaing kepemimpinan dalam Partai Konservatif jika Johnson dipaksa lengser. Pengunduran diri mereka merupakan pukulan besar bagi Johnson, karena keduanya bertanggung jawab atas dua masalah terbesar yang dihadapi Inggris saat ini yaitu krisis biaya hidup dan dampak pandemi virus corona.
Skandal terbaru membuat Johnson dilanda tuduhan bahwa dia gagal berterus terang tentang seorang anggota parlemen yang diangkat ke posisi senior meskipun ada klaim pelanggaran seksual.
tulis komentar anda