AS Sudah Pasok 90 Artileri Howitzer ke Ukraina untuk Lawan Rusia
Kamis, 28 April 2022 - 10:16 WIB
WASHINGTON - Pentagon mengumumkan total 90 artileri berat howitzer Amerika Serikat (AS) sudah dikirim ke Ukraina untuk perang melawan Rusia.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan 50 orang Ukraina juga sudah dilatih untuk menggunakan senjata tersebut.
"Saya dapat memberi tahu Anda tanpa memberikan angka bulat bahwa lebih dari setengah howitzer itu ada di Ukraina," kata Kirby pada konferensi pers, seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (28/4/2022).
Menurutnya, 50 orang Ukraina telah dilatih tentang penggunaan howitzer sebagai "tahap pertama" di negara yang dirahasiakan di luar Ukraina. Namun dia belum mengetahui apakah pelatihan tahap kedua sudah dimulai.
Kirby melanjutkan, orang-orang Ukraina yang terlatih akan melatih rekan satu tim mereka di wilayah Ukraina.
Pentagon telah mengumumkan pekan lalu paket bantuan militer senilai USD800 juta menuju ke Ukraina. Ini termasuk 72 howitzer 155 mm, 144.000 peluru artileri, 121 sistem udara tak berawak Phoenix Ghost dan kendaraan untuk menarik howitzer.
Paket itu merupakan tambahan dari 18 howitzer sebelumnya dan 40.000 peluru artileri, sehingga jumlah total howitzer menjadi 90 dan 183.000 peluru artileri.
Howitzer mengirimkan tembakan artileri jarak jauh untuk mendukung pasukan darat. Ini digunakan oleh Angkatan Darat dan Korps Marinir AS.
Pengiriman howitzer datang pada saat Ukraina mengantisipasi minggu-minggu yang sangat sulit dari pertempuran sengit karena serangan skala besar yang dipersiapkan Rusia mulai diluncurkan di wilayah Donbass.
Ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley telah mengatakan sebelumnya pada bulan April bahwa pertempuran di wilayah timur akan lebih sulit bagi Ukraina dan oleh karena itu akan membutuhkan lebih banyak persenjataan dan artileri.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan 50 orang Ukraina juga sudah dilatih untuk menggunakan senjata tersebut.
"Saya dapat memberi tahu Anda tanpa memberikan angka bulat bahwa lebih dari setengah howitzer itu ada di Ukraina," kata Kirby pada konferensi pers, seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (28/4/2022).
Menurutnya, 50 orang Ukraina telah dilatih tentang penggunaan howitzer sebagai "tahap pertama" di negara yang dirahasiakan di luar Ukraina. Namun dia belum mengetahui apakah pelatihan tahap kedua sudah dimulai.
Kirby melanjutkan, orang-orang Ukraina yang terlatih akan melatih rekan satu tim mereka di wilayah Ukraina.
Pentagon telah mengumumkan pekan lalu paket bantuan militer senilai USD800 juta menuju ke Ukraina. Ini termasuk 72 howitzer 155 mm, 144.000 peluru artileri, 121 sistem udara tak berawak Phoenix Ghost dan kendaraan untuk menarik howitzer.
Paket itu merupakan tambahan dari 18 howitzer sebelumnya dan 40.000 peluru artileri, sehingga jumlah total howitzer menjadi 90 dan 183.000 peluru artileri.
Howitzer mengirimkan tembakan artileri jarak jauh untuk mendukung pasukan darat. Ini digunakan oleh Angkatan Darat dan Korps Marinir AS.
Pengiriman howitzer datang pada saat Ukraina mengantisipasi minggu-minggu yang sangat sulit dari pertempuran sengit karena serangan skala besar yang dipersiapkan Rusia mulai diluncurkan di wilayah Donbass.
Ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley telah mengatakan sebelumnya pada bulan April bahwa pertempuran di wilayah timur akan lebih sulit bagi Ukraina dan oleh karena itu akan membutuhkan lebih banyak persenjataan dan artileri.
(min)
tulis komentar anda