Terancam Ditangguhkan dari Dewan HAM, Rusia Peringatkan Anggota PBB

Kamis, 07 April 2022 - 05:41 WIB
Gambaran Umum Sidang Khusus Situasi Ukraina Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, 4 Maret 2022. Foto/REUTERS/Denis Balibouse
NEW YORK - Rusia memperingatkan negara-negara anggota PBB bahwa suara 'Ya' atau abstain dalam pemungutan suara untuk menangguhkan Moskow dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) akan dipandang sebagai isyarat tidak bersahabat dengan konsekuensi bagi hubungan bilateral.

Peringatan itu diberikan setelah Amerika Serikat (AS) mendesak Dewan HAM PBB untuk menangguhkan keanggotaan Rusia setelah Ukraina menuduh pasukan Moskow membunuh ratusan warga sipil di kota Bucha.

Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang di New York akan melakukan pemungutan suara terkait desakan itu pada hari Kamis waktu setempat.



Dua pertiga mayoritas anggota pemungutan suara - abstain tidak dihitung - dapat menangguhkan sebuah negara dari 47 anggota Dewan Hak Asasi Manusia yang berbasis di Jenewa karena melakukan pelanggaran berat dan sistematis hak asasi manusia.

Misi Rusia untuk PBB mendesak negara-negara untuk berbicara menentang resolusi anti-Rusia. Tidak segera jelas berapa banyak negara yang menerima catatan itu.

"Perlu disebutkan bahwa tidak hanya dukungan untuk inisiatif semacam itu, tetapi juga posisi yang sama dalam pemungutan suara (abstain atau non-partisipasi) akan dianggap sebagai isyarat yang tidak bersahabat," tulis catatan itu.



"Selain itu, posisi masing-masing negara akan diperhitungkan baik dalam pengembangan hubungan bilateral maupun dalam menangani isu-isu penting dalam kerangka kerja PBB," bunyi pernyataan tersebut seperti dilansir dari Reuters, Kamis (7/4/2022).

Misi Rusia untuk PBB menolak mengomentari surat itu karena tidak dipublikasikan. Rusia berada di tahun kedua dari masa jabatan tiga tahun di Dewan Hak Asasi Manusia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More