Sibuk Gempur Ukraina, Rusia Juga Ribut dengan Azerbaijan
Senin, 28 Maret 2022 - 09:22 WIB
MOSKOW - Ketika sedang sibuk perang di Ukraina, Rusia juga bertikai dengan Azerbaijan atas pergerakan pasukan Azeri di Nagorno-Karabakh.
Moskow menuduh Baku melanggar gencatan senjata atas wilayah itu yang ditengahi Presiden Vladimir Putin tahun 2020.
Nagorno-Karabakh diperebutkan Armenia dan Azerbaijan dalam perang enam minggu pada 2020.
Pasukan Azeri pada tahun 2020 mengusir pasukan etnis Armenia keluar dari petak-petak wilayah yang mereka kuasai sejak 1990-an di dan sekitar Nagorno-Karabakh sebelum Rusia menengahi gencatan senjata.
Rusia mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya sangat prihatin dengan peningkatan ketegangan di Nagorno-Karabakh dan menyerukan ketenangan setelah apa yang dikatakannya sebagai pelanggaran gencatan senjata 2020 yang ditengahi Putin.
Rusia mengatakan Azerbaijan telah melanggar perjanjian dengan mengizinkan pasukannya memasuki zona yang dijaga oleh penjaga perdamaian Rusia di dekat desa Farrukh tetapi Azerbaijan pada hari Minggu telah menarik tentaranya.
Azerbaijan, bagaimanapun, membantah pernyataan Rusia tersebut.
"Tidak ada perubahan posisi tentara Azeri di desa Farrukh, yang merupakan bagian dari wilayah kedaulatan negara kita," kata Kementerian Pertahanan Azeri, seperti dikutip Reuters, Senin (28/3/2022).
"Informasi tentang penarikan unit tentara Azerbaijan dari posisi itu tidak mencerminkan kebenaran. Tentara kami mengendalikan penuh situasi operasional," kata kementerian tersebut.
Moskow menuduh Baku melanggar gencatan senjata atas wilayah itu yang ditengahi Presiden Vladimir Putin tahun 2020.
Nagorno-Karabakh diperebutkan Armenia dan Azerbaijan dalam perang enam minggu pada 2020.
Pasukan Azeri pada tahun 2020 mengusir pasukan etnis Armenia keluar dari petak-petak wilayah yang mereka kuasai sejak 1990-an di dan sekitar Nagorno-Karabakh sebelum Rusia menengahi gencatan senjata.
Rusia mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya sangat prihatin dengan peningkatan ketegangan di Nagorno-Karabakh dan menyerukan ketenangan setelah apa yang dikatakannya sebagai pelanggaran gencatan senjata 2020 yang ditengahi Putin.
Rusia mengatakan Azerbaijan telah melanggar perjanjian dengan mengizinkan pasukannya memasuki zona yang dijaga oleh penjaga perdamaian Rusia di dekat desa Farrukh tetapi Azerbaijan pada hari Minggu telah menarik tentaranya.
Azerbaijan, bagaimanapun, membantah pernyataan Rusia tersebut.
"Tidak ada perubahan posisi tentara Azeri di desa Farrukh, yang merupakan bagian dari wilayah kedaulatan negara kita," kata Kementerian Pertahanan Azeri, seperti dikutip Reuters, Senin (28/3/2022).
"Informasi tentang penarikan unit tentara Azerbaijan dari posisi itu tidak mencerminkan kebenaran. Tentara kami mengendalikan penuh situasi operasional," kata kementerian tersebut.
(min)
tulis komentar anda