Liga Arab Tuding Turki Tiru Cara Iran Intervensi Urusan Dunia Arab
Rabu, 17 Juni 2020 - 05:39 WIB
KAIRO - Liga Arab mengecam keterlibatan Iran dan Turki dalam urusan regional. Keduanya juga tidak berusaha untuk menciptakan hubungan baik dengan negara-negara tetangganya.
"Campur tangan Turki dan Iran dalam urusan Arab harus dihentikan," kata Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab, Hossam Zaki seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (17/6/2020).
Keterlibatan Iran dalam konflik Arab, secara langsung dan melalui proksi serta milisi, telah menjadi kontroversi selama bertahun-tahun, khususnya di Yaman, Suriah dan Irak. Sedangkan dunia Arab telah mengutuk campur tangan Turki dalam perang Suriah, dan yang terbaru, konflik Libya.
"Campur tangan Turki di Libya, Suriah, Irak dan (caranya) menggunakan pejuang asing dan teroris ke Libya ditolak dan dikutuk oleh dunia Arab," kata Zaki kepada Kantor Berita Timur Tengah Mesir.
Zaki mengatakan bahwa Turki bersembunyi di balik perjanjiannya dengan pemerintah Libya untuk tujuan ekonomi, politik dan militer.
Ini terjadi sehari setelah ketua Liga Arab mengatakan bahwa campur tangan militer Turki Irak, Suriah dan Libya telah "menjadi alasan untuk khawatir."
"Turki sekarang meniru pendekatan Iran ke dunia Arab," cetus Zaki.
Pandemi saat ini dan kesulitan ekonomi berikutnya yang dihadapi negara-negara di kawasan ini telah menciptakan peluang untuk gangguan, campur tangan asing. Apa yang dilakukan Iran dan Turki, kata Zaki, adalah untuk mendorong perbedaan antara sekte dan menciptakan perpecahan sektarian dan konflik di negara-negara Arab.
Adapun solusi untuk konflik Libya, Zaki mengatakan dunia Arab mendukung inisiatif yang didukung Mesir sebagai kesempatan untuk mengarah kepada penyelesaian politik.
"Campur tangan Turki dan Iran dalam urusan Arab harus dihentikan," kata Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab, Hossam Zaki seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (17/6/2020).
Keterlibatan Iran dalam konflik Arab, secara langsung dan melalui proksi serta milisi, telah menjadi kontroversi selama bertahun-tahun, khususnya di Yaman, Suriah dan Irak. Sedangkan dunia Arab telah mengutuk campur tangan Turki dalam perang Suriah, dan yang terbaru, konflik Libya.
"Campur tangan Turki di Libya, Suriah, Irak dan (caranya) menggunakan pejuang asing dan teroris ke Libya ditolak dan dikutuk oleh dunia Arab," kata Zaki kepada Kantor Berita Timur Tengah Mesir.
Zaki mengatakan bahwa Turki bersembunyi di balik perjanjiannya dengan pemerintah Libya untuk tujuan ekonomi, politik dan militer.
Ini terjadi sehari setelah ketua Liga Arab mengatakan bahwa campur tangan militer Turki Irak, Suriah dan Libya telah "menjadi alasan untuk khawatir."
"Turki sekarang meniru pendekatan Iran ke dunia Arab," cetus Zaki.
Pandemi saat ini dan kesulitan ekonomi berikutnya yang dihadapi negara-negara di kawasan ini telah menciptakan peluang untuk gangguan, campur tangan asing. Apa yang dilakukan Iran dan Turki, kata Zaki, adalah untuk mendorong perbedaan antara sekte dan menciptakan perpecahan sektarian dan konflik di negara-negara Arab.
Adapun solusi untuk konflik Libya, Zaki mengatakan dunia Arab mendukung inisiatif yang didukung Mesir sebagai kesempatan untuk mengarah kepada penyelesaian politik.
(ber)
tulis komentar anda