Situasi Menegangkan, Ukraina Ancam Lepaskan Status Negara Non-nuklir

Minggu, 20 Februari 2022 - 07:43 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto/Axios
MUNCHEN - Ukraina dapat melepaskan janjinya yang telah berumur puluhan tahun untuk menjadi negara non-nuklir dan membatalkan keputusan yang diambilnya untuk menyerahkan senjata atomnya setelah runtuhnya Uni Soviet.

Peringatan itu dilontarkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada konferensi keamanan Munich, Jerman, Sabtu kemarin.

Zelensky menunjukkan bahwa pada tahun 1994 Ukraina bergabung dengan Memorandum Budapest dan menyerahkan senjata nuklirnya dengan imbalan jaminan keamanan, menunjukkan bahwa langkah tersebut dapat dibatalkan jika diancam oleh negara tetangganya Rusia.

“Hari ini kami tidak memiliki senjata atau keamanan. Kami telah kehilangan bagian dari wilayah kami, yang lebih luas dari Swiss, Belanda, Belgia. Dan, yang paling penting, kami telah kehilangan jutaan warga negara kami. Semua ini tidak ada,” kata Zelensky seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (20/2/2022).

Dia juga mengatakan bahwa Ukraina mencoba untuk memulai konsultasi dengan negara-negara penjamin dari Memorandum Budapest tiga kali sebagai bagian dari upaya untuk meninjau persyaratannya namun itu tanpa hasil.



"Hari ini Ukraina akan melakukannya untuk keempat kalinya," katanya, menekankan bahwa dia telah memerintahkan Menteri Luar Negerinya Dmitry Kuleba untuk meminta konsultasi tetapi itu akan menjadi upaya terakhir dari pihak Ukraina.



"Jika itu tidak terjadi atau tidak ada keputusan konkret mengenai jaminan keamanan untuk negara kami, Ukraina berhak untuk percaya bahwa Memorandum Budapest tidak berfungsi dan semua keputusan paket tahun 1994 telah dipertanyakan," ucap Zelensky.

Pemimpin Ukraina itu menggarisbawahi bahwa “kecaman kolektif” oleh sekutu Barat sejauh ini belum berubah menjadi “tindakan kolektif.”
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More