Menlu Rusia Sebut Uni Eropa Terapkan Politik Kamasutra
Selasa, 28 Desember 2021 - 16:30 WIB
MOSKOW - Kebijakan Uni Eropa (UE) terhadap Rusia tidak membantu meningkatkan hubungan dan hanya merupakan manifestasi dari “politik kamasutra”.
Pernyataan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov saat ketegangan berkobar di benua itu.
Berbicara saat wawancara dengan pembawa acara bincang-bincang terkemuka Rusia pada Senin (27/12/2021), Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan strategi UE adalah kombinasi dari tiga prinsip: jarak, tekanan, dan dialog tentang isu-isu yang menarik bagi Brussels.
Menurut Lavrov, Diplomat top UE, Josep Borrell, mengatakan dia menginginkan kebijakan baru terhadap Rusia dan bagaimanapun juga itu akan konstruktif.
“Ada serangan yang begitu kuat terhadapnya setelah kunjungannya ke Moskow hanya karena kami menjelaskan apa yang kami pikirkan tentang (Alexey) Navalny dan yang lainnya, serta tentang peran Jerman dan Eropa secara umum dalam mengipasi kebohongan ini, dan ketidakmampuan untuk menyajikan fakta apa pun dan menjawab pertanyaan dasar,” ujar Lavrov.
Dia ingat bahwa mantan perwakilan tinggi UE untuk urusan luar negeri, Federica Mogherini, telah menemukan lima bidang inti untuk hubungan dengan Rusia, dengan salah satu prinsip utama yang berfokus pada normalisasi selama Moskow mematuhi perjanjian Minsk tentang Donbass.
“Siapa pun yang telah membaca protokol akan mengerti bahwa ini adalah skizofrenia politik,” tutur Lavrov.
Pernyataan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov saat ketegangan berkobar di benua itu.
Berbicara saat wawancara dengan pembawa acara bincang-bincang terkemuka Rusia pada Senin (27/12/2021), Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan strategi UE adalah kombinasi dari tiga prinsip: jarak, tekanan, dan dialog tentang isu-isu yang menarik bagi Brussels.
Menurut Lavrov, Diplomat top UE, Josep Borrell, mengatakan dia menginginkan kebijakan baru terhadap Rusia dan bagaimanapun juga itu akan konstruktif.
“Ada serangan yang begitu kuat terhadapnya setelah kunjungannya ke Moskow hanya karena kami menjelaskan apa yang kami pikirkan tentang (Alexey) Navalny dan yang lainnya, serta tentang peran Jerman dan Eropa secara umum dalam mengipasi kebohongan ini, dan ketidakmampuan untuk menyajikan fakta apa pun dan menjawab pertanyaan dasar,” ujar Lavrov.
Dia ingat bahwa mantan perwakilan tinggi UE untuk urusan luar negeri, Federica Mogherini, telah menemukan lima bidang inti untuk hubungan dengan Rusia, dengan salah satu prinsip utama yang berfokus pada normalisasi selama Moskow mematuhi perjanjian Minsk tentang Donbass.
“Siapa pun yang telah membaca protokol akan mengerti bahwa ini adalah skizofrenia politik,” tutur Lavrov.
Lihat Juga :
tulis komentar anda