Khawatir Invasi Rusia, Pesawat Mata-mata AS Berkeliaran di Langit Ukraina
Selasa, 28 Desember 2021 - 11:45 WIB
Dia memiliki ekspektasi seperti itu karena AS telah disibukkan dengan COVID-19, peristiwa di kawasan Pasifik dan setelah penarikan pasukan dari Afghanistan, memungkinkan Rusia untuk "menyelinap melalui jaring".
Moskow mengecam AS karena ikut campur dalam masalah di "ambang pintu" Rusia dan mengatakan mereka tidak akan duduk dan menonton dengan diam.
Pada awal Desember, Rusia mengeklaim jet tempurnya mencegat pesawat mata-mata AS lainnya di atas Laut Hitam.
Washington diyakini telah mengirim beberapa pesawat untuk memantau pasukan Rusia yang berkumpul di sepanjang perbatasan, karena kekhawatiran akan potensi konflik mencapai puncaknya.
Para pemimpin Uni Eropa bergabung dengan AS dan mengatakan mereka akan menjatuhkan sanksi jika pasukan Rusia menyerbu Ukraina.
Intelijen AS khawatir Rusia sedang mempersiapkan "serangan besar-besaran" terhadap Ukraina dalam sebuah langkah yang akan menguji tekad Barat.
Namun, sekutu-sekutu Kiev selalu berjanji untuk mendukung mereka. Kendati demikian, campur tangan mereka melawan Rusia bisa berisiko berkembang menjadi konflik yang bisa meledak menjadi Perang Dunia 3.
Laporan mengerikan menunjukkan Rusia telah menyetujui rencana untuk "kuburan massal yang mendesak" di tengah kekhawatiran konflik kolosal.
Media Rusia melaporkan bahwa situs pemakaman massal dibangun sebagai prioritas setelah muncul dalam dokumen hukum yang bocor yang diharapkan mulai berlaku pada 1 Februari 2022.
Situs pemakaman dilaporkan akan menampung masing-masing 100 mayat dan akan digunakan bersama dengan fasilitas untuk mengkremasi jasad prajurit.
Moskow mengecam AS karena ikut campur dalam masalah di "ambang pintu" Rusia dan mengatakan mereka tidak akan duduk dan menonton dengan diam.
Pada awal Desember, Rusia mengeklaim jet tempurnya mencegat pesawat mata-mata AS lainnya di atas Laut Hitam.
Washington diyakini telah mengirim beberapa pesawat untuk memantau pasukan Rusia yang berkumpul di sepanjang perbatasan, karena kekhawatiran akan potensi konflik mencapai puncaknya.
Para pemimpin Uni Eropa bergabung dengan AS dan mengatakan mereka akan menjatuhkan sanksi jika pasukan Rusia menyerbu Ukraina.
Intelijen AS khawatir Rusia sedang mempersiapkan "serangan besar-besaran" terhadap Ukraina dalam sebuah langkah yang akan menguji tekad Barat.
Namun, sekutu-sekutu Kiev selalu berjanji untuk mendukung mereka. Kendati demikian, campur tangan mereka melawan Rusia bisa berisiko berkembang menjadi konflik yang bisa meledak menjadi Perang Dunia 3.
Laporan mengerikan menunjukkan Rusia telah menyetujui rencana untuk "kuburan massal yang mendesak" di tengah kekhawatiran konflik kolosal.
Media Rusia melaporkan bahwa situs pemakaman massal dibangun sebagai prioritas setelah muncul dalam dokumen hukum yang bocor yang diharapkan mulai berlaku pada 1 Februari 2022.
Situs pemakaman dilaporkan akan menampung masing-masing 100 mayat dan akan digunakan bersama dengan fasilitas untuk mengkremasi jasad prajurit.
tulis komentar anda