AS Diprediksi Bakal Perang Saudara dan Kacau setelah Pemilu 2024
Senin, 20 Desember 2021 - 13:33 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) diprediksi bakal dilanda perang saudara dan kekacauan mematikan setelah pemungutan suara pemilu 2024 mendatang. Prediksi ini disampaikan tiga pensiunan jenderal Angkatan Darat.
Menurut mereka, perang saudara akan pecah jika Pentagon tidak menyingkirkan "pemberontak potensial" karena ada kemungkinan besar "pemberontakan lain" terjadi jika Partai Republik merebut kembali Gedung Putih.
Prediksi mereka ditulis dalam kolom opini yang diterbitkan The Washington Post pekan lalu. Mereka adalah pensiunan mayor jenderal Angkatan Darat AS Paul D. Eaton, pensiunan mayor jenderal Angkatan Darat AS Antonio M. Taguba dan pensiunan brigadir jenderal AS Steven M. Anderson.
Mereka meminta Pentagon untuk memerangi potensi pemberontakan atau kudeta pasca-pemilu berikutnya dengan mengidentifikasi titik-titik lemah.
Dengan menuduh bahwa jajaran tentara AS penuh dengan calon pemberontak, ketiga pensiunan jenderal itu menuntut Pentagon mengidentifikasi, mengisolasi, dan mengeluarkan mereka yang terindikasi menjadi pemberontak dari pasukan.
Tak hanya itu, mereka menyebut para veteran dan anggota pasukan aktif yang terlibat dalam peristiwa 6 Januari di Capitol.
Menilai potensi kehancuran militer sebagai hal sangat nyata, mereka menulis bahwa "Kami semakin khawatir tentang akibat dari pemilu 2024 dan potensi kekacauan mematikan di dalam militer kita.”
Sebagai contoh potensi pemberontakan semacam itu, ketiganya merujuk pada kebuntuan Garda Nasional Oklahoma dengan Pentagon atas mandat vaksinasi COVID-19.
Menurut mereka, perang saudara akan pecah jika Pentagon tidak menyingkirkan "pemberontak potensial" karena ada kemungkinan besar "pemberontakan lain" terjadi jika Partai Republik merebut kembali Gedung Putih.
Prediksi mereka ditulis dalam kolom opini yang diterbitkan The Washington Post pekan lalu. Mereka adalah pensiunan mayor jenderal Angkatan Darat AS Paul D. Eaton, pensiunan mayor jenderal Angkatan Darat AS Antonio M. Taguba dan pensiunan brigadir jenderal AS Steven M. Anderson.
Mereka meminta Pentagon untuk memerangi potensi pemberontakan atau kudeta pasca-pemilu berikutnya dengan mengidentifikasi titik-titik lemah.
Dengan menuduh bahwa jajaran tentara AS penuh dengan calon pemberontak, ketiga pensiunan jenderal itu menuntut Pentagon mengidentifikasi, mengisolasi, dan mengeluarkan mereka yang terindikasi menjadi pemberontak dari pasukan.
Tak hanya itu, mereka menyebut para veteran dan anggota pasukan aktif yang terlibat dalam peristiwa 6 Januari di Capitol.
Menilai potensi kehancuran militer sebagai hal sangat nyata, mereka menulis bahwa "Kami semakin khawatir tentang akibat dari pemilu 2024 dan potensi kekacauan mematikan di dalam militer kita.”
Sebagai contoh potensi pemberontakan semacam itu, ketiganya merujuk pada kebuntuan Garda Nasional Oklahoma dengan Pentagon atas mandat vaksinasi COVID-19.
Lihat Juga :
tulis komentar anda